China Kecam AS: Tuduh Coba Pecah Belah Hubungan Beijing–New Delhi demi Pertahankan Hegemoni Global
china-pixabay-
China Kecam AS: Tuduh Coba Pecah Belah Hubungan Beijing–New Delhi demi Pertahankan Hegemoni Global
Tegangan geopolitik di kawasan Asia kembali memanas setelah pemerintah China melontarkan kecaman keras terhadap Amerika Serikat. Beijing menuduh Washington sengaja berupaya merusak hubungan bilateral yang mulai membaik antara China dan India—dua kekuatan ekonomi dan geopolitik terbesar di Asia. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Kamis (25/12), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut langkah AS tersebut sebagai tindakan “tidak bertanggung jawab” dan penuh niat manipulatif.
Pernyataan Tegas dari Beijing
Dalam taklimat pers harian di ibu kota China, Lin Jian menyatakan bahwa laporan terbaru Departemen Pertahanan AS (Pentagon) berisi distorsi terhadap kebijakan pertahanan China. Menurutnya, dokumen tersebut tidak hanya menyesatkan, tetapi juga secara sengaja berusaha menanamkan benih perselisihan antara China dan negara-negara lain—khususnya India—demi menciptakan alasan bagi AS untuk memperluas dan mempertahankan hegemoni militernya di kawasan Indo-Pasifik.
“Laporan tersebut memutarbalikkan fakta, menyesatkan persepsi internasional, dan bertujuan menciptakan ketegangan yang sebenarnya tidak perlu,” tegas Lin Jian. Ia menambahkan bahwa China selalu berkomitmen untuk menjaga hubungan bilateral dengan India dalam kerangka kerja sama yang sehat, stabil, dan saling menghormati.
Respons terhadap Klaim Pentagon
Kecaman dari Beijing ini merupakan reaksi langsung terhadap laporan Pentagon yang baru-baru ini menyatakan bahwa China kemungkinan memanfaatkan masa pemulihan hubungan dengan India sebagai strategi untuk menghambat penguatan aliansi strategis antara Washington dan New Delhi. Laporan tersebut juga menyebut bahwa China sedang menjalani “peningkatan kekuatan militer bersejarah” yang—menurut narasi Pentagon—membuat daratan Amerika Serikat “semakin rentan”.
Namun, China membantah tudingan tersebut. Lin Jian menegaskan bahwa kebijakan pertahanan China tetap defensif dan tidak ditujukan untuk mengancam negara mana pun. “Kami tidak pernah mengejar hegemoni militer, apalagi mengancam kedaulatan negara lain,” ujarnya.
Hubungan China–India: Menuju Stabilitas Pasca Krisis Perbatasan
Di balik sorotan geopolitik, hubungan bilateral antara China dan India sebenarnya telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan signifikan dalam 18 bulan terakhir. Setelah bertahun-tahun mengalami kebuntuan akibat bentrokan militer di wilayah perbatasan—termasuk insiden mematikan di Lembah Galwan pada 2020—kedua negara kini berada di jalur rekonsiliasi yang lebih positif.
Salah satu tonggak penting adalah kunjungan Perdana Menteri India, Narendra Modi, ke China pada Agustus 2024. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke Beijing dalam tujuh tahun, menandakan niat serius kedua pihak untuk menyelesaikan perselisihan dan membangun kembali kepercayaan strategis.
Selain itu, pada Oktober 2024, penerbangan komersial langsung antara China dan India kembali dibuka setelah terhenti lebih dari lima tahun akibat pandemi dan ketegangan diplomatik. Langkah ini tidak hanya penting secara ekonomi, tetapi juga menjadi sinyal kuat akan normalisasi hubungan dalam berbagai sektor, termasuk pariwisata, pendidikan, dan perdagangan.