China Kecam AS: Tuduh Coba Pecah Belah Hubungan Beijing–New Delhi demi Pertahankan Hegemoni Global

China Kecam AS: Tuduh Coba Pecah Belah Hubungan Beijing–New Delhi demi Pertahankan Hegemoni Global

china-pixabay-

Konteks Lebih Luas: Perang Dagang dan Tekanan Global
Pemulihan hubungan China–India juga terjadi dalam latar belakang ketidakpastian global, khususnya akibat kebijakan perang dagang era Presiden Donald Trump yang masih meninggalkan dampak hingga kini. Baik Beijing maupun New Delhi merasakan tekanan ekonomi akibat proteksionisme dan rivalitas teknologi antara AS dan China. Kondisi ini mendorong kedua negara untuk saling mencari titik temu, bukan hanya demi stabilitas regional, tetapi juga kepentingan ekonomi jangka panjang.

Baca juga: Nenek Elina Wijayanti Perempuan 80 Tahun yang Diusir Paksa dari Rumahnya Sendiri oleh Ormas di Surabaya, Kini Kembali di Teror MADAS di Daerah Balongsari



AS di Persimpangan Strategis Indo-Pasifik
Bagi Amerika Serikat, kedekatan antara China dan India dianggap sebagai tantangan terhadap visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka—sebuah strategi yang selama ini menjadi pilar kebijakan luar negeri Washington. Melalui aliansi seperti Quad (yang melibatkan AS, India, Jepang, dan Australia), AS berusaha memperkuat posisinya di Asia, sekaligus membatasi pengaruh China.

Namun, pendekatan yang dianggap “mengadu domba” oleh Beijing justru bisa berisiko memperkeruh hubungan trilateral. Sebagian analis berpendapat bahwa AS sebaiknya fokus pada peningkatan kerja sama substantif, bukan pada narasi konfrontatif yang berpotensi memperlemah kredibilitas diplomasi internasionalnya.

Masa Depan Hubungan Trilateral yang Tak Pasti
Dengan latar belakang ketegangan yang terus bergulir, ke depannya hubungan antara China, India, dan AS akan sangat ditentukan oleh keseimbangan antara kepentingan nasional, keamanan strategis, dan stabilitas ekonomi. Sementara Beijing menekankan pentingnya dialog dan saling pengertian, New Delhi berada dalam posisi rumit—harus menjaga kemandirian kebijakan luar negerinya sambil tetap menjalin kerja sama dengan mitra strategis global.


Bagi komunitas internasional, stabilitas di kawasan Asia bukan hanya soal keamanan militer, tetapi juga soal bagaimana negara-negara besar mampu mengelola persaingan tanpa mengorbankan perdamaian dan kemajuan bersama.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya