Reli Akhir Tahun Pasar Saham AS dan Lonjakan Emas di Tengah Libur Natal: Optimisme Ekonomi hingga Ketegangan Global Dorong Pergerakan Pasar

Reli Akhir Tahun Pasar Saham AS dan Lonjakan Emas di Tengah Libur Natal: Optimisme Ekonomi hingga Ketegangan Global Dorong Pergerakan Pasar

sekolah-MiraCosic-

Reli Akhir Tahun Pasar Saham AS dan Lonjakan Emas di Tengah Libur Natal: Optimisme Ekonomi hingga Ketegangan Global Dorong Pergerakan Pasar

Di tengah suasana libur Natal yang menyelimuti sebagian besar pasar keuangan global, dinamika pasar saham Amerika Serikat (AS) dan harga emas justru menunjukkan tren yang menarik perhatian investor. Meski volume perdagangan cenderung sepi akibat cuti bersama, pasar ekuitas AS memperpanjang reli akhir tahunnya, didorong oleh optimisme terhadap prospek ekonomi dan ekspektasi perbaikan kinerja keuangan perusahaan-perusahaan besar.



Sementara itu, di pasar komoditas, emas dan perak mencatatkan lonjakan harga yang luar biasa, bahkan menembus level rekor tertinggi sepanjang masa. Pergerakan ini tak lepas dari dua faktor utama: pelemahan nilai tukar dolar AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai kawasan dunia yang memicu permintaan aset safe-haven.

Reli Saham AS Berlanjut, Meski Dalam Suasana Libur
Indeks MSCI All Country World Index, yang menjadi acuan pergerakan saham global, tercatat menguat tipis dalam sesi perdagangan Asia. Indeks ini kini melaju menuju hari ketujuh berturut-turut mengalami kenaikan, dengan kenaikan regional rata-rata mencapai 0,2%. Namun, perlu dicatat bahwa aktivitas pasar di Asia terlihat lesu karena banyak bursa saham regional—seperti Australia dan Hong Kong—masih tutup dalam rangka libur Natal.

Di tengah kondisi tersebut, investor global tetap memantau dengan cermat pergerakan di Wall Street. Pasar saham AS, yang biasanya menjadi penentu arah tren global, tetap menunjukkan kepercayaan diri. Reli yang berlangsung sejak awal Desember ini didukung oleh data ekonomi yang relatif kuat, termasuk laporan ketenagakerjaan dan inflasi yang mulai menunjukkan tanda-tanda melandai.


Dolar AS Melemah, Obligasi Turun
Indeks dolar Bloomberg, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, terpantau berada dekat level terendahnya sejak Oktober lalu. Pelemahan dolar ini menjadi salah satu katalis utama bagi kenaikan harga komoditas, terutama emas dan perak, karena logam mulia tersebut diperdagangkan dalam denominasi dolar.

Sementara itu, pasar obligasi pemerintah AS mengalami tekanan. Imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun naik 2 basis poin (bps) menjadi 4,15% selama sesi Asia. Kenaikan yield menandakan sedikit penurunan harga obligasi, yang umumnya terjadi ketika investor mengalihkan dananya ke aset berisiko seperti saham di tengah sentimen positif ekonomi.

Perdagangan tunai di pasar Asia sebagian besar ditutup lebih awal—pukul 15.00 waktu Tokyo—karena libur nasional di Inggris. Namun, pasar akan kembali aktif saat sesi New York dibuka, di mana seluruh fokus kembali tertuju pada pergerakan indeks S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones.

Emas dan Perak Tembus Rekor Baru
Salah satu sorotan utama pekan ini adalah lonjakan spektakuler harga logam mulia. Emas spot—yang diperdagangkan secara global—naik hingga 1,2%, menembus level US$4.500 per troy ons. Jika tren ini berlangsung hingga akhir Desember, emas diprediksi akan mencatatkan kenaikan tahunan terbaik sejak 1979, lebih dari empat dekade lalu.

Tak kalah mengesankan, perak juga mencatat performa luar biasa. Harga perak spot melonjak hingga 4,6%, pertama kalinya sepanjang sejarah mencapai di atas US$75 per troy ons. Ini menandai hari kelima berturut-turut logam putih tersebut menguat.

Fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor fundamental dan sentimen pasar. Selain pelemahan dolar AS, meningkatnya ketegangan geopolitik—seperti konflik regional di Timur Tengah dan risiko eskalasi hubungan dagang global—mendorong investor untuk berlindung di aset yang dianggap aman. Emas dan perak, yang secara historis menjadi pelindung nilai di masa krisis, kembali menjadi pilihan utama.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya