Mengenal Lebih Dekat Suku Anak Dalam Jambi yang Dikaitkan dengan Kasus Penjualan Balita Bilqis Senilai Rp80 Juta, Benarkah Kebal Hukum?

Mengenal Lebih Dekat Suku Anak Dalam Jambi yang Dikaitkan dengan Kasus Penjualan Balita Bilqis Senilai Rp80 Juta, Benarkah Kebal Hukum?

Bilqis-Instagram-

Mengenal Lebih Dekat Suku Anak Dalam Jambi yang Dikaitkan dengan Kasus Penjualan Balita Bilqis Senilai Rp80 Juta, Benarkah Kebal Hukum?

Kasus penculikan anak yang terjadi di Kota Makassar beberapa waktu terakhir menarik perhatian luas masyarakat. Seorang balita berusia empat tahun bernama Bilqis dilaporkan menjadi korban penculikan dan kemudian diperjualbelikan hingga ke Provinsi Jambi. Berdasarkan keterangan dari pelaku yang kini telah diamankan, Bilqis disebut dijual dengan harga sekitar Rp80 juta kepada sebuah kelompok yang dikaitkan dengan Suku Anak Dalam.



Beruntung, aparat kepolisian bergerak cepat. Bilqis berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan telah dipulangkan kembali ke Makassar untuk menjalani pemulihan psikologis setelah mengalami pengalaman traumatis tersebut. Kasus ini kemudian memicu rasa penasaran publik mengenai siapa sebenarnya Suku Anak Dalam dan bagaimana kehidupan mereka selama ini.

Siapa Suku Anak Dalam?

Suku Anak Dalam merupakan kelompok masyarakat adat yang tinggal di wilayah pedalaman Pulau Sumatera, terutama di Provinsi Jambi dan sebagian Sumatera Selatan. Mereka juga dikenal dengan sejumlah nama lain seperti Suku Kubu, Orang Ulu, atau Orang Rimba. Penamaan ini merujuk pada gaya hidup mereka yang dekat dengan alam serta menetap di dalam wilayah hutan.


Kelompok masyarakat adat ini banyak dijumpai di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). Kehidupan mereka selama bertahun-tahun sangat bergantung pada sumber daya alam di hutan, baik untuk makanan, tempat tinggal, maupun kebutuhan budaya lainnya.

Asal Usul dan Sejarah

Asal usul Suku Anak Dalam memiliki beberapa versi. Salah satu kepercayaan yang berkembang di kalangan masyarakat lokal menyebutkan bahwa nenek moyang mereka berasal dari Maalau Sesat, suatu kelompok yang dahulu melarikan diri ke hutan lebat di wilayah Air Hitam. Kelompok inilah yang kemudian dikenal sebagai Moyang Segayo.

Selain itu, ada pula pendapat yang menyatakan bahwa Suku Anak Dalam merupakan bagian dari keturunan masyarakat Pagaruyung yang bermigrasi ke wilayah Jambi. Pandangan ini diperkuat oleh adanya kemiripan bahasa dan adat istiadat dengan masyarakat Minangkabau. Salah satu kemiripan yang cukup menonjol adalah sistem kekerabatan matrilineal, yaitu garis keturunan yang diturunkan dari pihak ibu.

Baca juga: Profil Tampang Mas Gunawan Tuban yang Dikecam karena Pacari Anak SMP, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya