Skandal Go Matel: Aplikasi Debt Collector Digital yang Bocorkan 1,7 Juta Data Pribadi Debitur – Siapa di Balik PT Brinkul Indonesia Raya?
tanda tanya-BlenderTimer BlenderTimer-
Skandal Go Matel: Aplikasi Debt Collector Digital yang Bocorkan 1,7 Juta Data Pribadi Debitur – Siapa di Balik PT Brinkul Indonesia Raya?
Nama Go Matel kini menjadi pusat sorotan nasional setelah terungkap bahwa aplikasi tersebut membocorkan data pribadi lebih dari 1,7 juta debitur kendaraan bermotor. Skandal ini bukan sekadar kebocoran data biasa—melainkan pintu gerbang bagi praktik debt collection ilegal yang mengancam privasi dan keamanan jutaan warga Indonesia.
Informasi mengejutkan ini terungkap dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian Resor (Polres) Gresik. Dalam keterangannya, Iptu Komang Andhika Haditya Prabu, perwira penyidik yang menangani kasus tersebut, menyebut bahwa Go Matel beroperasi layaknya aplikasi ilegal karena memfasilitasi penyebaran data pribadi tanpa persetujuan pemiliknya.
“Bisa kita katakan ini aplikasi ilegal, karena data pribadi seseorang disebarluaskan di sana,” tegas Iptu Komang saat ditemui usai memeriksa empat saksi di Mapolres Gresik.
Akses Berbayar, Digunakan Debt Collector Bayangan
Yang lebih mengkhawatirkan, data-data sensitif tersebut—mulai dari nama lengkap, alamat rumah, nomor identitas kendaraan (NIRK dan NIM), hingga koordinat lokasi rumah—tidak hanya tersedia secara publik, tetapi juga dijual melalui sistem langganan. Model bisnis ini justru dimanfaatkan oleh sindikat debt collector ilegal untuk menekan, mengintimidasi, bahkan mengancam para debitur yang terlambat membayar cicilan.
Menurut penyidik, jumlah korban kemungkinan besar akan terus bertambah. Hingga saat ini, tim gabungan telah mengidentifikasi sekitar 1,7 juta data debitur yang tersebar di platform tersebut, namun angka itu masih dalam proses pendalaman lebih lanjut.
“Sejauh ini, data nasabah atau debitur yang kita dapatkan berjumlah sekitar 1,7 juta. Tapi kita masih dalami lagi—apakah jumlahnya akan bertambah berdasarkan keterangan para saksi,” ungkap Iptu Komang.
Siapa di Balik Layar? Tiga Petinggi PT Brinkul Indonesia Raya Terungkap
Publik pun mulai menuntut transparansi. Pada 16 Desember 2025 lalu, akun Instagram viral @calon.mayit_ mengunggah informasi detail mengenai tiga orang petinggi di balik perusahaan induk Go Matel, yaitu PT Brinkul Indonesia Raya. Unggahan tersebut bukan sekadar menyebut nama, melainkan menyertakan foto wajah, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), alamat rumah, nomor ponsel, dan bahkan alamat surel pribadi.
Tiga figur yang disebut sebagai dalang operasional Go Matel adalah:
Muhammad Denny Abdillah, menjabat sebagai Direktur Utama
Freddy Eka Purnama, menempati posisi Komisaris
Muhammad Rais Zam-Zami, bertindak sebagai Direktur
“Kalau aplikasi semacam ini bebas menyebarkan data nasabah—lengkap dengan nama, alamat, nomor rangka dan mesin kendaraan, bahkan lokasi peta rumah nasabah—maka kami juga berhak mengakses data para pengelolanya,” tegas akun @calon.mayit_, dalam unggahan yang kini telah dibagikan puluhan ribu kali.
Respons Publik: Kemarahan, Ketakutan, dan Tuntutan Keadilan
Unggahan tersebut memicu gelombang reaksi luas di media sosial. Banyak warganet yang mengaku pernah menjadi korban praktik intimidasi melalui Go Matel. Salah satu komentar viral datang dari pengguna @edho2247bom:
“Pernah iseng download, terus disuruh hubungi adminnya. Begitu tersambung, langsung diarahkan ke koordinator lapangan. Dua hari kemudian, tim debt collector datang ke rumah—janjinya kejam dan penuh ancaman.”
Akun lain, @timurmelanesia_, bahkan meminta alamat kantor perusahaan secara terbuka:
“Izin min spill lokasi alamat perusahaannya juga bagus itu hehe.”
Sementara itu, akun @sealasyahalam memberikan peringatan keras:
“Jangan kasih kendor untuk kejahatan jalanan berkedok matel.”