Harga Emas Antam Hari Ini 13 Desember 2025 Melonjak ke Rp2,46 Juta per Gram, Didorong Kebijakan Moneter The Fed

Harga Emas Antam Hari Ini 13 Desember 2025 Melonjak ke Rp2,46 Juta per Gram, Didorong Kebijakan Moneter The Fed

Emas Antam--

Selain itu, penurunan suku bunga acuan The Fed juga turut melemahkan nilai tukar dolar AS. Pada Jumat (12/12/2025), Dollar Index—indikator yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia—turun 0,46% ke level 98,334, mencatat posisi terendah sejak 6 Oktober 2025.

Karena emas diperdagangkan dalam denominasi dolar AS di pasar global, pelemahan dolar membuat logam mulia ini menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Hal ini mendorong permintaan global terhadap emas, yang pada akhirnya berdampak pada penguatan harga emas Antam di pasar domestik.



Perjalanan Fluktuatif Harga Emas Antam Sepanjang Pekan Ini
Pergerakan harga emas Antam sepanjang pekan ini menunjukkan tren yang cukup dinamis, mencerminkan respons cepat terhadap perkembangan ekonomi global:

Senin (8/12/2025): Harga emas Antam dibuka di Rp2.409.000/gram, naik Rp5.000 dari penutupan akhir pekan sebelumnya. Harga buyback berada di Rp2.269.000/gram.
Selasa (9/12/2025): Terjadi koreksi ringan. Harga turun Rp6.000 menjadi Rp2.403.000/gram, dengan buyback di Rp2.263.000/gram.
Rabu (10/12/2025): Momentum penguatan kembali muncul. Harga naik Rp13.000 ke Rp2.416.000/gram, dan buyback menyentuh Rp2.276.000/gram.
Kamis (11/12/2025): Kenaikan berlanjut. Harga emas Antam mencapai Rp2.431.000/gram (naik Rp15.000), dengan buyback di Rp2.291.000/gram.
Jumat (12/12/2025): Momentum bullish semakin kuat. Harga melonjak Rp22.000 ke Rp2.453.000/gram, diiringi kenaikan buyback menjadi Rp2.313.000/gram.
Sabtu (13/12/2025): Puncak pekan! Harga emas Antam mencapai Rp2.462.000/gram, sementara buyback berada di Rp2.322.000/gram.
Apa yang Harus Diperhatikan Investor?
Bagi masyarakat Indonesia yang menjadikan emas Antam sebagai instrumen investasi jangka pendek maupun jangka panjang, fluktuasi harga seperti ini menjadi pengingat penting: emas bukan hanya simbol kekayaan, tetapi juga alat lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.

Baca juga: Siapa TAR? Mahasiswa 19 Tahun yang Mencuri Raket Padel Senilai Rp7,7 Juta, Kini Berhasil di Tangkap Polisi


Kebijakan moneter global, terutama dari AS, akan terus menjadi faktor dominan yang memengaruhi harga emas dalam beberapa bulan ke depan. Jika The Fed benar-benar melanjutkan siklus pelonggaran moneter pada 2026—dengan potensi dua kali pemotongan suku bunga—maka harga emas berpotensi melanjutkan tren penguatannya.

Namun, investor juga perlu waspada terhadap risiko geopolitik, pergerakan inflasi global, dan kebijakan fiskal negara-negara maju yang bisa mengubah arah pergerakan pasar logam mulia sewaktu-waktu.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya