Apa Itu Bombi dan Laso? Menu Makanan Viral di Palopo yang Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Bombi dan Laso? Menu Makanan Viral di Palopo yang Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan Lengkapnya

tanda tanya-geralt/pixabay-

Apa Itu Bombi dan Laso? Menu Makanan Viral di Palopo yang Tuai Kontroversi, Ini Penjelasan Lengkapnya

PALOPO — Dunia kuliner Tanah Air kembali dihebohkan oleh sebuah kasus kontroversial yang bermula dari nama menu makanan. Kali ini, sorotan tertuju pada sebuah cafe dan resto di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, yang menyajikan dua menu dengan sebutan “Ikan Bombi” dan “Rujak Laso”. Nama-nama tersebut tiba-tiba menjadi buah bibir di jagat maya, memicu perdebatan sengit di berbagai platform media sosial, terutama TikTok dan Twitter.



Awalnya, menu-menu tersebut diperkenalkan sebagai bagian dari daftar hidangan unggulan di Cafe and Resto Triple A, sebuah tempat makan yang cukup populer di kalangan anak muda Palopo. Namun, tak disangka, justru kepopuleran inilah yang membawa masalah—bukan karena rasa, melainkan karena makna tersembunyi di balik namanya.

Viral di TikTok, Menu Jadi Sorotan karena Makna Tak Lazim
Sebuah video review kuliner yang diunggah oleh akun TikTok @muhirfanhaerisar2 menjadi pemicu utama viralnya menu “Ikan Bombi” dan “Rujak Laso”. Dalam tayangan tersebut, sang food vlogger memperkenalkan kedua sajian tersebut sebagai menu best seller.

“Dan pastinya ini nanti menu paling best sellernya di tempat ini, Rujak Laso,” ujarnya antusias.
“Selain Rujak Laso, ada juga nih teman-teman, Ikan Bombi yang…”


Video tersebut awalnya ditujukan untuk menghibur dan memberikan rekomendasi kuliner. Namun, tak lama setelah diunggah, netizen mulai mempertanyakan arti dari kata “bombi” dan “laso”. Tak butuh waktu lama, warganet Sulawesi Selatan, terutama yang fasih berbahasa daerah, mulai mengungkap makna sebenarnya—dan itulah awal mula kontroversi berkecamuk.

Dalam Bahasa Daerah, “Bombi” dan “Laso” Bermakna Kasar
Ternyata, dalam dialek lokal Sulawesi Selatan—khususnya bahasa Bugis dan Makassar—kata “bombi” dan “laso” memiliki konotasi vulgar. “Laso” kerap digunakan sebagai slang untuk menyebut alat kelamin laki-laki, sementara “bombi” merujuk pada alat kelamin perempuan. Kedua istilah ini jelas tidak pantas digunakan sebagai nama menu makanan, apalagi dalam konteks publik dan promosi bisnis.

Penjelasan ini memicu gelombang kecaman dari warganet. Banyak yang menyebut pemilihan nama tersebut sebagai bentuk ketidaksensitifan terhadap norma sosial dan budaya. Bahkan, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Palopo turut angkat suara, mengecam keras penggunaan istilah tersebut dalam dunia kuliner.

Pemilik Resto Akhirnya Angkat Bicara dan Minta Maaf
Menyadari situasi yang semakin memanas, pemilik Cafe and Resto Triple A akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Melalui sebuah video yang diunggah oleh akun @lutim_update, sang owner menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat luas.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya