Tampang Biodata Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Diduga Terlibat Pembulyyan Timothy Anugerah Saputra

Tampang Biodata Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Diduga Terlibat Pembulyyan Timothy Anugerah Saputra

Timothy-Instagram-

Gelombang Kecaman dari Publik dan Aktivis Mahasiswa
Insiden ini memicu gelombang kecaman luas di media sosial. Tagar seperti #JusticeForTimothy dan #UnudBersihkanKampus sempat menjadi trending di Twitter, dengan ribuan unggahan menuntut transparansi, sanksi lebih berat, bahkan pemecatan akademik terhadap para pelaku.

“Ini bukan sekadar ‘gurauan’ atau ‘kesalahan kecil’. Ini adalah kegagalan moral yang nyata,” tulis seorang aktivis mahasiswa dalam unggahannya yang viral. “Bagaimana mungkin seseorang yang seharusnya memimpin malah ikut merendahkan sesama manusia di saat paling rentan?”



Beberapa dosen dan akademisi juga angkat suara, menyerukan perlunya reformasi sistem pembinaan karakter di lingkungan kampus. “Organisasi kemahasiswaan bukan hanya soal jabatan atau kekuasaan, tapi juga ruang pembentukan nilai. Jika nilai dasar seperti empati dan rasa hormat hilang, maka sistemnya perlu dievaluasi,” ujar seorang dosen senior FISIP Unud yang enggan disebut namanya.

Langkah Selanjutnya: Evaluasi Sistem dan Rehabilitasi Budaya Kampus
Universitas Udayana kini tengah menyusun langkah-langkah lanjutan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Rencananya, pihak rektorat akan menggandeng psikolog, tokoh masyarakat, dan perwakilan mahasiswa untuk merancang program penguatan literasi emosional dan etika digital bagi seluruh mahasiswa, terutama mereka yang menempati posisi kepemimpinan.

Selain itu, mekanisme seleksi dan pembinaan pengurus organisasi kemahasiswaan juga akan direvisi secara menyeluruh. “Kami tidak ingin kehilangan kepercayaan publik. Kampus harus menjadi tempat yang aman, inklusif, dan penuh empati,” tegas Wakil Rektor III Unud dalam konferensi pers tertutup.


Mengenang Timothy: Lebih dari Sekadar Nama
Di balik hebohnya pemberitaan tentang para pelaku, sosok Timothy Anugerah Saputra justru layak dikenang sebagai simbol pentingnya humanitas di tengah dinamika kampus yang seringkali kompetitif dan keras. Teman-temannya menggambarkan Timothy sebagai pribadi yang rendah hati, suka menolong, dan selalu tersenyum meski menghadapi tekanan akademik.

Baca juga: Misteri Wanita Paspor Torenza yang Gemparkan Dunia Maya Akhirnya Terungkap: Ini Fakta Sebenarnya di Balik Hoaks Viral!

“Dia bukan cuma teman, tapi juga saudara,” ungkap seorang rekan satu angkatan yang enggan disebut namanya. “Kami berharap kisahnya jadi pengingat: jangan pernah meremehkan kekuatan kata-kata, apalagi di dunia digital.”

Penutup: Refleksi atas Nilai Kemanusiaan di Era Digital
Kasus perundungan terhadap almarhum Timothy Anugerah Saputra bukan hanya persoalan individu, melainkan cerminan krisis nilai yang lebih luas di kalangan generasi muda—terutama dalam penggunaan media sosial dan ruang digital. Di tengah kemajuan teknologi, empati dan rasa hormat justru menjadi komoditas langka.

Universitas Udayana kini diuji bukan hanya dalam menghukum pelaku, tetapi juga dalam membangun kembali budaya kampus yang berpihak pada kemanusiaan. Dan bagi publik, kisah tragis ini menjadi pengingat: kematian seseorang bukanlah bahan candaan, apalagi ajang pamer kekejaman.

 

 

 

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya