Siapa Natalie Kromowidjojo? Viral di Media Sosial Usai Dituding ‘Nyolong’ Foto Orang Lain untuk Pamer Gaya Hidup Mewah

tanda tanya-geralt/pixabay-
Siapa Natalie Kromowidjojo? Viral di Media Sosial Usai Dituding ‘Nyolong’ Foto Orang Lain untuk Pamer Gaya Hidup Mewah
Nama Natalie Kromowidjojo tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial, khususnya di platform Threads, dalam beberapa hari terakhir. Bukan karena pencapaian profesional atau karya kreatifnya, melainkan karena dugaan menyalahgunakan konten milik orang lain untuk membangun citra diri yang glamor dan mapan.
Kasus ini mencuat setelah akun Threads populer @penypujianti membagikan temuan mengejutkan pada 13 Oktober 2025. Dalam unggahannya, akun tersebut mengungkap bahwa sejumlah foto yang diposting Natalie—yang seolah menunjukkan kehidupan mewahnya—ternyata bukan miliknya sendiri. Foto-foto tersebut diduga diambil tanpa izin dari unggahan pengguna media sosial lain.
Awal Mula Skandal: Curiga dari Seorang Netizen
Segalanya berawal dari rasa penasaran. Akun @penypujianti mengaku terpicu oleh obrolan santai bersama temannya, @rising.in.fire, tentang fenomena “nyolong foto” di media sosial. Dengan semangat detektif ala zodiak Scorpio, ia pun memanfaatkan fitur Google Lens di ponsel OPPO-nya—yang selama ini belum pernah digunakan karena lebih sering mengandalkan asisten AI Gemini.
Hasil pencarian tersebut membuka tabir mengejutkan: foto-foto yang diposting Natalie ternyata identik dengan unggahan lama dari akun lain, baik di Instagram, Facebook, maupun platform video seperti YouTube.
Bukti Nyata: Foto Pesawat dan Kursi Kelas Bisnis yang Bukan Miliknya
Salah satu unggahan Natalie yang paling mencuri perhatian adalah foto dirinya di dalam kabin pesawat. Ia menulis caption dramatis:
“Heavy turbulence, jadi ingat mati.”
Namun, setelah dilacak, foto tersebut ternyata berasal dari video yang diunggah oleh akun @BusinessClassandFirstClassFlights, yang dikenal membagikan pengalaman terbang kelas premium dari seluruh dunia. Tidak ada keterangan bahwa Natalie berada dalam penerbangan tersebut—apalagi bukti tiket atau boarding pass.
Tak berhenti di situ, unggahan lain yang menampilkan kursi pesawat kelas bisnis juga menjadi sorotan. Natalie menulis narasi emosional:
“Baru duduk sambil menunggu pesawat take off, buka hp lihat berita Air India jatuh. Kadang saya berpikir, seandainya saya ada di posisi mereka dan nama saya ada dalam daftar korban... FYI guys, saya lagi otw ke Warsaw.”
Namun, lagi-lagi, foto kursi pesawat tersebut ternyata diambil dari unggahan Facebook milik Nabell Coudhry, yang memperlihatkan pengalaman terbang dari Monich ke JAD (Jeddah) dalam kelas bisnis. Tidak ada indikasi bahwa Natalie pernah berada di rute tersebut.
Siapa Sebenarnya Natalie Kromowidjojo?
Identitas Natalie Kromowidjojo masih menyisakan banyak tanda tanya. Informasi publik tentang dirinya sangat terbatas. Namun, dari jejak digital yang tersisa, diketahui bahwa ia mengklaim sebagai lulusan Jurusan Hukum Internasional di Universitas Leiden, salah satu kampus bergengsi di Belanda.
Di bio Instagram-nya—yang kini telah diubah menjadi akun privat—Natalie juga menyebut dirinya sebagai software engineer, ahli cloud computing, serta IBM SOC Analyst. Profesi tersebut terdengar sangat teknis dan bergengsi, namun hingga kini belum ada bukti konkret yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Akun Instagram miliknya hanya memiliki 692 pengikut, jauh lebih sedikit dibandingkan akun Threads-nya yang konon memiliki 18.000 pengikut. Perbedaan signifikan ini memicu spekulasi bahwa ia lebih aktif membangun citra di platform Threads, tempat konten naratif dan personal branding lebih mudah viral.
Klaim Sebagai Murid Erianto Anas dan Pengalaman Menulis Sejak 2009
Dalam salah satu unggahan Threads, Natalie mengaku pernah menjadi murid Erianto Anas, sosok yang dikenal sebagai pendiri komunitas Blogernas—komunitas penulis dan blogger terkemuka di Indonesia. Ia juga menyatakan telah aktif menulis sejak 2009, yang berarti sudah lebih dari 15 tahun berkecimpung di dunia literasi digital.
Namun, hingga kini, tidak ditemukan jejak tulisan lamanya di platform blog atau media daring yang bisa diverifikasi. Hal ini memperkuat kecurigaan publik bahwa narasi yang ia bangun—baik tentang latar belakang akademik, karier, maupun pengalaman hidup—mungkin lebih merupakan persona digital daripada realitas.
Fenomena “Flexing” dan Etika Konten Digital
Kasus Natalie Kromowidjojo bukanlah yang pertama, tapi menjadi pengingat penting tentang etika penggunaan konten di media sosial. Di era di mana citra diri bisa dibangun lewat unggahan visual, godaan untuk “meminjam” foto orang lain demi terlihat sukses, eksotis, atau mapan memang tinggi.
Namun, praktik semacam ini tidak hanya melanggar hak cipta, tetapi juga menyesatkan publik. Dalam konteks profesional—apalagi jika seseorang mengklaim bekerja di bidang teknologi atau hukum—integritas dan kejujuran adalah fondasi utama.