Viral! Cara Unik Gus Bagikan Jeruk ke Santri, Digelinding hingga Ditendang Bak Bola – Netizen Geram hingga Bela Pesantren

Viral! Cara Unik Gus Bagikan Jeruk ke Santri, Digelinding hingga Ditendang Bak Bola – Netizen Geram hingga Bela Pesantren

Jeruk-Instagram-

Viral! Cara Unik Gus Bagikan Jeruk ke Santri, Digelinding hingga Ditendang Bak Bola – Netizen Geram hingga Bela Pesantren

Menarik Perhatian Pembaca



Sebuah video pendek yang beredar di media sosial pada pertengahan Oktober 2025 mendadak menjadi sorotan publik. Bukan karena aksi heroik atau konten lucu, melainkan cara seorang pria—yang diduga seorang Gus (sebutan khas untuk putra kiai di lingkungan pesantren)—membagikan buah jeruk kepada para santrinya. Namun, metode pembagian yang tak biasa ini justru memicu pro dan kontra di kalangan warganet. Alih-alih menyerahkan jeruk dengan tangan terbuka, sang Gus malah menggelindingkan, bahkan menendang buah-buah tersebut ke lantai seperti bola sepak, lalu meminta santri berebut menangkapnya.

Detil Kejadian: Adegan yang Memicu Kontroversi

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun @lambegosiip di platform Threads pada 14 Oktober 2025. Dalam rekaman berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat jelas seorang pria berpakaian sederhana berdiri di tengah halaman pesantren, menghadap sekelompok santri muda yang tampak antusias namun juga bingung. Ia membawa sekardus jeruk segar, yang menurut pengakuannya, merupakan pemberian dari seseorang.


Alih-alih membagikan jeruk satu per satu dengan penuh hormat—seperti lazimnya dalam budaya pesantren yang mengedepankan akhlak mulia—sang Gus justru melemparkan jeruk ke lantai, menggelindingkannya, bahkan menendangnya keras-keras. Para santri pun berlarian, saling dorong, dan berebut menangkap buah tersebut sebelum jatuh ke tanah.

“Tangkap atuh!” teriaknya dalam bahasa Sunda yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, seolah mendorong semangat kompetisi di antara para santri.

Respons Sang Gus: Antara Bercanda dan Didikan?

Dalam video yang sama, sang Gus sempat menjelaskan bahwa jeruk-jeruk tersebut adalah pemberian, dan ia ingin membagikannya secara “seru”. Ia juga mengingatkan para santri agar tidak membuang kulit jeruk sembarangan—sebuah nasihat yang terdengar kontras dengan cara pembagian yang justru terkesan merendahkan.

Namun, momen paling kontroversial muncul ketika ia menendang jeruk yang sudah diambil santri, sambil mengucapkan kalimat dalam bahasa Sunda yang terdengar kasar:

“Kamu udah dua kali kan? Buru-buru najong (tendang). Anjin* nanti viral. Makanan digitu-gitu gak nerimain, kan udah nerima, kamu udah nerima dua kali.”

Ucapan tersebut memicu tanda tanya besar: apakah ini bentuk didikan karakter, hukuman ringan, atau justru perilaku yang tidak mencerminkan nilai-nilai pesantren?

Reaksi Warganet: Dari Kemarahan hingga Pembelaan

Video ini langsung memicu gelombang respons dari berbagai kalangan di media sosial. Banyak netizen yang geram melihat cara sang Gus memperlakukan santri dan makanan—dua hal yang seharusnya dihormati dalam tradisi Islam.

Akun @r.sulistyawati7 menulis dengan nada kecewa:

“Ibu bapaknya anak-anak itu rela ya anak diajari adab sama orang yang gak punya adab? Diajari ‘ilmu’ sama orang yang fakir ilmu. Anak saya disejajarkan sama (maaf) binatang sampai-sampai gak layak diberi dengan rasa sayang dan hormat. Pak bu, itu anak-anakmu mbok harapin jadi apa?”

Namun, tidak sedikit pula yang membela sang Gus, menganggap ini bagian dari dinamika kehidupan pesantren yang tak bisa dinilai hanya dari satu video pendek.

Baca juga: Profil Tampang Natalie Kromowidjojo Viral Usai Dituding ‘Nyolong’ Foto Orang Lain untuk Pamer Gaya Hidup Mewah: Umur, Agama dan Akun Instagram

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya