Siapa Indra Lutfiana Putra? Siswa SMAN 1 Cimarga yang Viral Usai Ditampar Kepala Sekolah Dini Fitria Akibat Merokok, Kini Berakhir Damai

Indra-Instagram-
Siapa Indra Lutfiana Putra? Siswa SMAN 1 Cimarga yang Viral Usai Ditampar Kepala Sekolah Dini Fitria Akibat Merokok, Kini Berakhir Damai
Nama Indra Lutfiana Putra, seorang siswa kelas XII SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, tiba-tiba menjadi sorotan publik nasional dalam beberapa hari terakhir. Bukan karena prestasi akademik atau bakat luar biasa, melainkan karena dugaan penamparan oleh Kepala Sekolah yang memicu gelombang protes dari ratusan siswa hingga laporan ke kepolisian.
Peristiwa ini bermula ketika Indra diduga merokok di lingkungan sekolah, sebuah pelanggaran yang menurut sumber internal sekolah kerap ditangani dengan pendekatan edukatif. Namun kali ini, respons yang diberikan justru berujung pada dugaan kekerasan fisik—sebuah tindakan yang kini menuai kecaman luas dari masyarakat, orang tua siswa, hingga aktivis pendidikan.
Aksi Mogok Belajar Massal: Siswa Solidaritas untuk Indra
Pada Senin, 13 Oktober 2025, suasana SMAN 1 Cimarga berubah drastis. Ratusan siswa memilih tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk protes terhadap tindakan Kepala Sekolah, Dini Fitria, yang diduga menampar Indra Lutfiana Putra. Aksi mogok ini bukan sekadar unjuk rasa spontan, melainkan ekspresi kekecewaan mendalam terhadap praktik disiplin yang dianggap melanggar hak anak dan bertentangan dengan prinsip pendidikan humanis.
Menurut sejumlah saksi mata, suasana sekolah pagi itu sunyi tak biasa. Ruang kelas kosong, halaman sepi, dan hanya segelintir guru yang terlihat berjaga. Para siswa berkumpul di luar area sekolah, membawa spanduk bertuliskan “Hentikan Kekerasan di Sekolah!” dan “Kami Ingin Belajar, Bukan Dianiaya!”.
Orang Tua Laporkan Kepala Sekolah ke Polisi
Tak terima dengan perlakuan yang menimpa anaknya, orang tua Indra Lutfiana Putra langsung mengambil langkah hukum. Mereka melaporkan Dini Fitria ke Polres Lebak atas dugaan tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur. Laporan tersebut didasarkan pada pasal-pasal dalam Undang-Undang Perlindungan Anak serta Peraturan Menteri Pendidikan yang melarang segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.
Melalui akun Instagram @rumpi_gosip, orang tua Indra menyampaikan bahwa tujuan utama pelaporan bukan untuk balas dendam, melainkan mencegah terulangnya tindakan sewenang-wenang di sekolah. “Kami ingin sekolah jadi tempat aman, bukan tempat anak-anak trauma,” tulis mereka dalam unggahan yang kini telah dibagikan lebih dari 10 ribu kali.
Kepala Sekolah Dinonaktifkan Sementara
Menanggapi desakan publik dan laporan resmi dari orang tua korban, Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak bertindak cepat. Pada Rabu, 15 Oktober 2025, pihak dinas mengumumkan bahwa Dini Fitria resmi dinonaktifkan sementara dari jabatannya sebagai Kepala SMAN 1 Cimarga. Proses investigasi internal dan eksternal kini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan bukti medis jika diperlukan.
“Kami menjamin transparansi proses ini. Pendidikan harus berpihak pada keadilan dan perlindungan anak,” ujar juru bicara Dinas Pendidikan Lebak dalam konferensi pers singkat.
Netizen Serbu Media Sosial: Akun IG Indra Jadi Buruan
Viralnya kasus ini di media sosial—terutama Instagram—memicu gelombang penasaran publik terhadap sosok Indra Lutfiana Putra. Banyak netizen mencoba mencari tahu lebih jauh tentang kehidupan pribadinya, termasuk akun Instagram pribadinya.
Namun hingga kini, belum ditemukan akun Instagram resmi milik Indra. Beberapa akun mencoba mengklaim sebagai dirinya, tetapi tidak memiliki verifikasi atau aktivitas yang konsisten. Situasi ini memicu spekulasi: apakah Indra memang tidak aktif di media sosial, atau justru sengaja menjaga privasi di tengah badai sorotan?
Yang menarik, akun Instagram ibunda Indra, yang diketahui bernama @rukmi_wa_ti, justru menjadi pusat perhatian. Tak lama setelah kasus ini mencuat, akun tersebut diprivate (dikunci), sehingga hanya pengikut yang disetujui yang bisa melihat unggahannya.
“@rukmi_wa_ti langsung diprivate gais,” tulis akun @rujualfurqon di kolom komentar unggahan viral.
“IG ibunya ini @rukmi_wa_ti,” tambah @lavitavnd, memperkuat identitas akun tersebut.
Langkah mengunci akun ini dinilai wajar oleh banyak pengamat media sosial, mengingat intensitas komentar—baik yang mendukung maupun yang provokatif—bisa sangat mengganggu privasi keluarga korban.