Profil Tampang Hera Enica Lubis Influencer Medan yang Melaporkan Ferry Irwandi atas Tuduhan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
Hera-Instagram-
Profil Tampang Hera Enica Lubis Influencer Medan yang Melaporkan Ferry Irwandi atas Tuduhan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
Perseteruan antara dua figur publik di Sumatera Utara kini berujung ke ranah hukum. Hera Enica Lubis, seorang influencer asal Kota Medan, resmi melaporkan konten kreator sekaligus pendiri Malaka Project, Ferry Irwandi, ke Polda Sumatera Utara. Laporan tersebut diajukan lantaran dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran informasi fitnah yang berpotensi merusak reputasi Hera di mata publik.
Laporan itu dibuat pada Kamis (4/4/2025) dan diterima oleh pihak kepolisian dengan nomor registrasi STTLP/B/1570/IX/2025/SPKT/Polda Sumut. Kuasa hukum Hera, Fridolin Siahaan, menjelaskan bahwa laporan tersebut menargetkan tiga akun media sosial milik Ferry Irwandi, yakni akun Instagram @irwandiferry, kanal YouTube Ferry Irwandi, serta akun Instagram lain yang dikenal dengan nama @kucing.kecil.
“Kami secara resmi melaporkan akun Instagram @irwandiferry dan kanal YouTube Ferry Irwandi karena diduga kuat telah menyebarkan narasi yang tidak benar dan merugikan klien kami,” ujar Fridolin usai mendampingi kliennya menyerahkan laporan di Mapolda Sumut.
Tuduhan Mengaitkan Hera dengan Kerusuhan Agustus 2025
Inti dari laporan hukum ini berawal dari pernyataan Ferry Irwandi yang mengaitkan akun X (sebelumnya Twitter) milik Hera—dikenal dengan nama @heraloebss atau Miss Tweet—sebagai salah satu dalang di balik kerusuhan massa yang terjadi pada 25–26 Agustus 2025. Menurut Fridolin, pernyataan tersebut tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga berpotensi menyesatkan opini publik serta menciptakan stigma negatif terhadap Hera.
“Dalam konten yang diunggah oleh terlapor, disebutkan secara eksplisit bahwa akun klien kami adalah otak di balik aksi demonstrasi anarkis yang terjadi pada akhir Agustus lalu. Padahal, tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut,” tegas Fridolin.
Laporan ini diajukan berdasarkan dua pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yaitu Pasal 27 ayat (3) tentang pencemaran nama baik dan Pasal 28 ayat (2) terkait penyebaran informasi yang menimbulkan kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA atau kelompok tertentu.
Hera Bantah Ajak Masyarakat Demo Anarkis
Di sisi lain, Hera Enica Lubis membantah tegas tuduhan yang dilontarkan Ferry Irwandi. Ia menegaskan bahwa unggahan yang dibagikan di akun X-nya sama sekali tidak mengandung ajakan untuk melakukan aksi demonstrasi anarkis atau menghasut kerusuhan.
“Saya hanya menyampaikan keprihatinan terhadap situasi sosial yang terjadi saat itu. Tidak ada satu pun kalimat dalam unggahan saya yang mengarah pada ajakan kekerasan atau kerusuhan,” ungkap Hera saat ditemui di sela-sela proses pelaporan.
Hera menambahkan, postingan tersebut awalnya hanya berupa ekspresi pribadi terhadap dinamika politik dan sosial di Sumatera Utara. Namun, tanpa izin, Ferry Irwandi diduga mengambil screenshot dari unggahan tersebut dan mengunggah ulang di platform Instagram-nya dengan narasi yang berbeda—bahkan menuduh Hera sebagai dalang kerusuhan.
“Saya merasa sangat dirugikan. Reputasi saya sebagai konten kreator dan aktivis sosial tiba-tiba dipertanyakan hanya karena narasi yang dibuat sepihak oleh pihak lain,” keluhnya.
Dampak Viral dan Respons Publik
Kasus ini cepat menjadi sorotan publik, terutama di kalangan netizen Sumatera Utara. Banyak warganet yang mempertanyakan etika penggunaan konten orang lain tanpa verifikasi faktual, apalagi jika digunakan untuk menyerang pihak tertentu. Di sisi lain, sebagian pengikut Ferry Irwandi membela sang konten kreator dengan alasan “kebebasan berekspresi”.
