Doa Akhir dan Awal Tahun 2025–2026: Amalan Batin yang Menyambut Perubahan dengan Hati yang Bersih dan Penuh Harapan

Doa Akhir dan Awal Tahun 2025–2026: Amalan Batin yang Menyambut Perubahan dengan Hati yang Bersih dan Penuh Harapan

alquran-pixabay-

Doa Akhir dan Awal Tahun 2025–2026: Amalan Batin yang Menyambut Perubahan dengan Hati yang Bersih dan Penuh Harapan

Di penghujung Desember 2025, seluruh dunia tengah bersiap menyambut kedatangan tahun baru 2026 dengan berbagai cara. Dari sorak-sorai di alun-alun kota hingga unggahan penuh harapan di media sosial, pergantian tahun selalu menjadi momen refleksi sekaligus titik awal baru bagi jutaan orang. Namun, di balik gemerlap pesta kembang api dan pertemuan keluarga, ada satu amalan yang sering terlupakan: doa.



Bagi umat Islam, akhir dan awal tahun bukan sekadar pergantian angka dalam kalender. Ini adalah waktu sakral untuk mengevaluasi diri, meminta ampunan atas dosa-dosa yang lalu, dan memohon petunjuk untuk langkah-langkah di masa depan. Dalam ajaran Islam, doa merupakan bentuk komunikasi paling tulus antara hamba dan Sang Pencipta—sebuah bahasa hati yang mampu menembus langit dan menggetarkan takdir.

Menyambut momen transisi ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan umat Muslim untuk tidak terjebak dalam euforia berlebihan yang justru menjauhkan dari esensi spiritual pergantian tahun. Sebaliknya, umat dianjurkan untuk menutup tahun 2025 dengan penuh introspeksi dan membuka lembaran 2026 dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, serta doa yang khusyuk.

Refleksi Akhir Tahun: Saatnya Menghitung Ulang Langkah Hidup
Sebelum melangkah ke masa depan, Islam mengajarkan pentingnya menengok ke belakang. Apa yang telah kita lakukan selama 365 hari terakhir? Apakah kita lebih dekat kepada Allah atau justru semakin terlena oleh dunia? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi fondasi introspeksi yang sehat.


Di sinilah doa akhir tahun hadir sebagai penutup yang sempurna. Doa ini bukan sekadar ucapan, melainkan pengakuan jujur atas kelemahan diri, permohonan maaf atas segala dosa, dan pengharapan akan ridha Ilahi di tahun yang akan datang.

Berikut adalah doa akhir tahun yang diriwayatkan dalam kitab Al-Jami’ Al-Kabir karya Imam As-Suyuthi dan direkomendasikan oleh MUI untuk diamalkan:

اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنَيْ عَنْهُ وَ لَمْ تُرُضِهِ وَ نَسِيْتَهُ وَ لَمْ تَنْسَهُ وَ حَلَمْتَ عَلَييَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَي عُقُوْبَتِيْ وَ دَعَوْتَنِيْ اِلَي التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيتَكَ اَللّهُمَّ فَاِنِّيْ اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ وَ ممَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدتْنِي الثَّوَابَ فَاَسْاَلُكَ اللّهُمَّ يَا ذَا الْجُوْدِ وَالْكَرَمِ اَنْ تَقْبَلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم

Artinya:
“Ya Allah, segala yang telah aku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedangkan aku belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar—padahal sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa kepadaku—dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat sesudah aku berani bermaksiat kepada-Mu. Maka, ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan-Mu, maka ampunilah aku. Dan terhadap segala amal yang telah aku lakukan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang Maha Pemurah, wahai Pemilik Kedermawanan dan Kemuliaan, terimalah amal tersebut dariku dan janganlah Engkau putuskan harapanku kepada-Mu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.”

Doa ini mengandung tiga dimensi penting: pengakuan dosa, permintaan ampunan, dan harapan akan penerimaan amal baik. Dengan membacanya, seorang Muslim tidak hanya mengevaluasi diri, tetapi juga memperkuat ikatan spiritualnya dengan Rabb-nya.

Menyambut Tahun Baru 2026 dengan Doa dan Niat Suci
Jika akhir tahun adalah waktu untuk menutup, maka awal tahun adalah saat untuk membuka—membuka lembaran baru, membuka hati, dan membuka pintu rahmat Ilahi. Islam tidak melarang menyambut tahun baru, selama perayaannya tidak mengandung unsur maksiat atau bertentangan dengan syariat.

Dalam tradisi keilmuan Islam klasik, doa awal tahun menjadi amalan sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan saat matahari pertama kali terbit di tanggal 1 Januari. Doa ini berfungsi sebagai benteng spiritual di tahun yang akan datang, sekaligus permohonan agar Allah melindungi dari godaan setan, menguatkan iman, dan membimbing langkah menuju ketaatan.

Berikut lafadz doa awal tahun yang juga bersumber dari Al-Jami’ Al-Kabir:

اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُددٌ قَدْ أَقْبَل. أَسسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُققَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم

Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah yang Maha Abadi, Dahulu, dan Awal. Hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan kedermawanan-Mu yang mulia aku bersandar. Tahun baru ini telah datang. Aku mohon kepada-Mu perlindungan di dalamnya dari godaan setan, para pengikutnya, dan bala tentaranya. Aku juga memohon pertolongan untuk mengendalikan nafsu amarahku yang senantiasa mendorong kepada keburukan, serta anugerahkanlah kepadaku kesibukan dalam amal yang mendekatkanku kepada-Mu sedekat-dekatnya. Wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.”

Doa ini mengandung permohonan perlindungan spiritual, kekuatan melawan hawa nafsu, dan orientasi hidup yang berpusat pada ketaqwaan. Ia menjadi kompas moral yang membimbing umat dalam menghadapi tantangan tahun 2026—sebuah tahun yang penuh ketidakpastian namun juga penuh peluang untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya