Harga Emas Antam Tembus Rp2,491 Juta per Gram pada Sabtu, 20 Desember 2025: Kenaikan Mingguan Capai Rp29 Ribu, Didorong Tren Global dan Spekulasi Kebijakan The Fed
Emas Antam--
Harga Emas Antam Tembus Rp2,491 Juta per Gram pada Sabtu, 20 Desember 2025: Kenaikan Mingguan Capai Rp29 Ribu, Didorong Tren Global dan Spekulasi Kebijakan The Fed
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang dikenal luas sebagai emas Logam Mulia, kembali mencatatkan kenaikan signifikan pada Sabtu, 20 Desember 2025. Dalam perdagangan hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram naik menjadi Rp2.491.000 per batang, atau menguat Rp8.000 dibandingkan harga sehari sebelumnya yang berada di level Rp2.483.000. Kenaikan ini melanjutkan tren bullish yang telah berlangsung sepanjang pekan, dengan akumulasi kenaikan mingguan mencapai Rp29.000 per gram sejak awal pekan.
Berdasarkan data resmi dari situs logammulia.com yang dipantau pukul 14.15 WIB di Butik Emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pergerakan harga ini sejalan dengan dinamika pasar emas global yang terus menguat. Bahkan, harga emas dunia kini semakin mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, dengan level terkini menyentuh US$4.340 per troy ons—angka yang hampir menyamai puncak historis yang pernah dicatat pasar logam mulia global.
Buyback Emas Antam Juga Ikut Naik, PPh 22 Berlaku untuk Transaksi di Atas Rp10 Juta
Tak hanya harga jual, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga mengalami penyesuaian naik. Pada Sabtu ini, harga buyback berada di angka Rp2.350.000 per gram, naik Rp8.000 dari posisi sebelumnya. Bagi masyarakat yang berencana menjual kembali emas batangannya, penting untuk memperhatikan ketentuan perpajakan terbaru.
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, setiap transaksi buyback dengan nilai di atas Rp10.000.000 dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5%. Pajak ini dipotong langsung dari total nominal transaksi pada saat proses buyback dilakukan, sehingga nilai yang diterima nasabah akan sedikit lebih rendah dari nominal kotor.
Daftar Harga Emas Antam Lengkap per 20 Desember 2025
Berikut rincian harga emas Antam dalam berbagai ukuran yang berlaku pada Sabtu, 20 Desember 2025, dikutip dari laman resmi Logam Mulia:
0,5 gram: Rp1.295.500
1 gram: Rp2.491.000
2 gram: Rp4.932.000
3 gram: Rp7.380.000
5 gram: Rp12.270.000
10 gram: Rp24.460.000
25 gram: Rp60.985.000
50 gram: Rp121.805.000
100 gram: Rp243.460.000
250 gram: Rp608.015.000
500 gram: Rp1.215.820.000
1.000 gram: Rp2.431.600.000
Harga-harga tersebut mencerminkan permintaan tinggi terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global dan spekulasi kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia.
Pergerakan Harga Emas Sepanjang Pekan Ini: Fluktuatif namun Cenderung Naik
Berdasarkan catatan Bloomberg Technoz, pergerakan harga emas Antam sepanjang pekan terakhir menunjukkan pola fluktuatif namun dengan tren penguatan yang dominan.
Senin (15/12/2025): Emas Antam dibuka di level Rp2.464.000 per gram, naik Rp22.000 dari penutupan Jumat pekan lalu. Harga buyback berada di Rp2.324.000.
Selasa (16/12/2025): Harga stagnan di angka yang sama, baik untuk jual maupun buyback.
Rabu (17/12/2025): Terjadi kenaikan moderat menjadi Rp2.470.000 per gram (+Rp6.000), dengan buyback naik ke Rp2.330.000.
Kamis (18/12/2025): Penguatan signifikan terjadi, didorong oleh rally harga emas global. Harga jual melonjak ke Rp2.487.000 per gram (+Rp17.000), sementara buyback mencapai Rp2.346.000 (+Rp16.000).
Jumat (19/12/2025): Terjadi koreksi ringan menjadi Rp2.483.000 (–Rp4.000), namun tetap berada di level tertinggi sejak 21 Oktober 2025.
Dengan demikian, meski sempat mengalami koreksi kecil pada Jumat, harga emas Antam secara keseluruhan pekan ini naik Rp27.000 hingga Rp29.000 per gram, tergantung titik awal perhitungan.
Faktor Global yang Mendorong Kenaikan Harga Emas
Kenaikan harga emas dalam beberapa pekan terakhir tidak terlepas dari sentimen global yang semakin kompleks. Investor global kini memantau dengan cermat arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed), khususnya terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan pada 2026.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kembali menjabat, dikabarkan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga secara agresif demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Pernyataan-pernyataan tersebut memicu spekulasi bahwa kebijakan moneter akan lebih longgar di masa depan, sehingga mendorong pergeseran investasi ke aset non-yield seperti emas.