Bagaimana Cara Tukar Uang Rusak Dimakan Rayap ke Bank Indonesia?

Bagaimana Cara Tukar Uang Rusak Dimakan Rayap ke Bank Indonesia?

tanda tanya-pixabay-

Bagaimana Cara Tukar Uang Rusak Dimakan Rayap ke Bank Indonesia?

Dunia media sosial kembali dihebohkan oleh kejadian tak terduga yang menimpa seorang warga yang menabung uang tunai di rumah. Alih-alih berkembang, tabungan yang disimpan dalam celengan justru habis dimakan rayap. Video yang menggambarkan nasib tragis uang pecahan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu yang porak-poranda akibat serangan serangga itu pun menjadi viral di TikTok, memicu diskusi luas tentang keamanan menyimpan uang secara tradisional.



Viral di TikTok: Tabungan Ludes Dimakan Rayap
Kejadian ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok @ultramilkaseli pada 15 Desember 2025. Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat sejumlah lembaran uang kertas dalam kondisi hancur—sebagian besar hanya menyisakan serpihan kecil dengan tekstur rapuh akibat dimakan rayap. Suara sang pemilik terdengar tak percaya sekaligus panik.

“Tuh, sampai seratus ribunya gini, anjay ya Allah! Ah, ini emang bisa ditukerin ke bank? Pantesan ngurangin… sama rayap,” ujarnya sambil menunjukkan tumpukan uang yang rusak parah.

Video tersebut langsung menarik perhatian publik. Hingga 17 Desember 2025, unggahan itu telah ditonton lebih dari 73.900 kali dan memancing ribuan komentar dari netizen yang turut prihatin sekaligus memberi saran.


Netizen Bereaksi: Celengan Kayu Jadi ‘Sarang Rayap’
Banyak warganet menyoroti jenis celengan yang digunakan—terbuat dari kayu—sebagai pemicu utama insiden ini. Komentar pun berdatangan, mulai dari sindiran halus hingga tips praktis agar kejadian serupa tak terulang.

“Nabung paling aman emang cuma di perut,” seloroh akun @arara, mengisyaratkan bahwa menabung di bank jauh lebih aman.

“Lebih aman pakai celengan plastik,” tambah akun @fariz_bintil.

“Karena celengannya lembab itu, kak. Jadi jadi sarang rayap. Mending pakai celengan plastik, aman,” tegas akun @diiang, menunjukkan pemahaman akan kondisi lingkungan yang memicu serangan rayap.

Fenomena ini mengingatkan publik bahwa meski menabung di celengan terlihat sederhana dan hemat, risiko kerusakan fisik—baik karena kelembapan, binatang, atau kebakaran—tetap ada. Terutama jika uang tersebut disimpan dalam jangka panjang tanpa pengawasan rutin.

Bisa Ditukar ke Bank Indonesia? Ini Syaratnya!
Lantas, apakah uang yang rusak akibat dimakan rayap masih bisa ditukar dengan uang baru? Jawabannya: bisa, asalkan memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).

Menurut rilis resmi BI pada 16 Desember 2025, masyarakat diperbolehkan menukarkan uang rupiah rusak—baik kertas maupun logam—asalkan masih memenuhi standar keaslian dan kelengkapan fisik minimum.

Syarat Menukar Uang Kertas Rusak:
Ukuran minimal: Sisa fisik uang kertas harus tidak kurang dari dua pertiga (2/3) dari ukuran aslinya.
Keaslian terverifikasi: Ciri-ciri keamanan uang (seperti watermark, benang pengaman, dan tinta optik) masih dapat dikenali.
Satu kesatuan: Uang rusak masih merupakan satu bagian utuh, meskipun nomor serinya tidak lengkap—namun jika nomor seri masih ada, kedua sisi harus sama dan lengkap.
Tidak gabungan: Uang yang rusak tidak boleh merupakan gabungan dari dua lembar uang berbeda, meskipun nomor serinya cocok.
Syarat Menukar Uang Logam Rusak:
Ukuran minimal: Fisik uang logam harus lebih besar dari setengah (1/2) ukuran aslinya.
Keaslian terverifikasi: Ciri khas seperti logo negara, tahun edar, dan desain masih dapat dikenali dengan jelas.
Penukaran uang rusak dapat dilakukan di kantor Bank Indonesia atau bank umum yang ditunjuk. Proses ini tidak dipungut biaya, namun masyarakat diimbau untuk membawa dokumen identitas diri sebagai bagian dari prosedur verifikasi.

Pelajaran Berharga: Menabung Itu Penting, Tapi Keamanan Lebih Penting
Kasus uang dimakan rayap ini mungkin terdengar lucu di awal, tapi sekaligus menjadi cerminan nyata tentang pentingnya literasi keuangan. Menabung memang nilai luhur yang patut dijaga, namun cara dan tempat menyimpan tabungan tak kalah penting.

Menurut para pakar keuangan, menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumah—apalagi dalam wadah organik seperti kayu atau kertas—rentan terhadap berbagai risiko: dari kebakaran, pencurian, hingga serangan hama seperti rayap atau tikus. Sementara itu, menabung di lembaga keuangan resmi tidak hanya aman, tetapi juga bisa menghasilkan bunga atau imbal hasil.

Baca juga: Tabungan Dimakan Rayap, Uang Puluhan Juta Ludes! Begini Cara Tukar Uang Rusak ke Bank Indonesia

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya