Siapa Sujana? Guru SD di Bogor Picu Kontroversi, Diskriminasi Nilai dan Perlombaan Uang Kas Bikin Siswa Tertekan
Sujana-Instagram-
“Perilaku buruk lainnya adalah dia mengadakan perlombaan jumlah uang kas antara murid lelaki dan perempuan. Anak yang bayar lebih banyak boleh pulang duluan. Ini kan jelas tidak mendidik dan menyakiti perasaan anak yang ekonominya terbatas,” ungkap Shinta, salah satu orang tua murid yang geram melihat kondisi ini.
Pendidikan Seharusnya Merangkul, Bukan Memecah Belah
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga tentang nilai, keadilan, dan empati. Seorang guru seharusnya menjadi sosok yang merangkul seluruh murid tanpa memandang latar belakang ekonomi atau keikutsertaan dalam kegiatan tambahan.
Praktik diskriminatif seperti yang dilakukan Sujana berpotensi meninggalkan luka emosional jangka panjang pada anak-anak usia dini yang sedang membentuk persepsi tentang keadilan, kepercayaan, dan hubungan sosial.
Hingga kini, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dikabarkan tengah menangani kasus ini secara internal. Masyarakat pendidikan, terutama para orang tua, berharap agar tindakan tegas diambil agar kejadian serupa tidak terulang di institusi pendidikan manapun.
Sebab, di balik setiap nilai rapor, di balik setiap perlombaan kelas, ada jiwa-jiwa kecil yang sedang tumbuh—dan mereka berhak tumbuh dalam lingkungan yang adil, aman, dan penuh kasih sayang.