Kebakaran Hebat Hanguskan 350 Kios Buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur

Kebakaran Hebat Hanguskan 350 Kios Buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur

Keramat jati-Instagram-


Kebakaran Hebat Hanguskan 350 Kios Buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur

Senin pagi, 15 Desember 2025, menjadi hari yang kelam bagi ratusan pedagang buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Sekitar pukul 07.15 WIB, kobaran api tiba-tiba menyambar Blok C2 atau dikenal sebagai Los Buah, menghanguskan sedikitnya 350 kios dalam waktu singkat. Tragedi kebakaran ini mengguncang denyut perekonomian mikro di kawasan tersebut, meski beruntung tidak memakan korban jiwa.



Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB setelah tim gabungan bekerja keras selama hampir satu jam. “Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Saat ini, kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Perkiraan jumlah kerugian juga masih dalam proses pendataan,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Respons Cepat Petugas, 95 Personel Diturunkan
Dalam menghadapi situasi darurat tersebut, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur langsung mengerahkan kekuatan penuh. Sebanyak 95 personel pemadam kebakaran serta 19 unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah. Upaya ekstra dilakukan mengingat lokasi kebakaran berada di pusat distribusi buah terbesar di Jakarta, dengan risiko penyebaran api yang tinggi akibat tumpukan kardus, kayu, dan bahan mudah terbakar lainnya di sekitar kios.

Meski api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari satu jam, petugas tetap melakukan proses pendinginan menyeluruh. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada titik api tersisa yang berpotensi memicu kebakaran susulan. “Kami terus memantau area terdampak hingga benar-benar aman,” tambah seorang komandan regu pemadam.


Dampak Ekonomi dan Kehidupan Pedagang
Bagi para pedagang, insiden ini bukan sekadar kehilangan bangunan, melainkan hilangnya mata pencaharian sehari-hari. Banyak dari mereka menggantungkan nasib pada kios-kios kecil yang kini menjadi puing. Pasar Induk Kramat Jati sendiri merupakan salah satu sentra distribusi buah segar terbesar di Ibu Kota, melayani ribuan pedagang eceran dan grosir dari seluruh Jakarta dan sekitarnya.

Seorang pedagang bernama Siti, yang telah berjualan di Blok C2 selama lebih dari 15 tahun, mengaku pasrah. “Semua dagangan habis, termasuk uang modal yang belum sempat disetor. Belum tahu mau mulai dari mana lagi,” katanya sambil menahan air mata di tengah reruntuhan kiosnya.

Kondisi ini memicu keprihatinan luas, tidak hanya dari sesama pedagang, tetapi juga dari warga sekitar dan para pengamat sosial. Mereka menyerukan agar pemerintah daerah segera memberikan bantuan darurat dan solusi jangka panjang, termasuk pembenahan sistem kelistrikan, pengelolaan limbah, serta pelatihan mitigasi bencana bagi para pedagang.

Evaluasi Infrastruktur Pasar dan Mitigasi Bencana
Insiden kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati bukan yang pertama kali terjadi. Beberapa kali dalam dekade terakhir, pasar-pasar tradisional di Jakarta dilanda kebakaran akibat faktor kelistrikan, kelalaian manusia, atau infrastruktur yang tidak memadai. Hal ini menimbulkan pertanyaan kritis: apakah pengelolaan pasar rakyat di ibu kota sudah memadai dalam hal pencegahan bencana?

Baca juga: Apa Alasan Yuka Ganti Nama Jule jadi Zakie di Kontak Teleponnya?

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya