Tragedi Berdarah di Pantai Bondi: 16 Tewas dalam Serangan Teroris Saat Perayaan Hanukkah, Indonesia Sampaikan Belasungkawa Mendalam
Ahmad-Instagram-
Tragedi Berdarah di Pantai Bondi: 16 Tewas dalam Serangan Teroris Saat Perayaan Hanukkah, Indonesia Sampaikan Belasungkawa Mendalam
Negeri Kanguru diguncang duka mendalam menyusul serangan penembakan massal yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12/2025). Peristiwa keji ini menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai puluhan lainnya, menjadikannya salah satu insiden kekerasan paling memilukan di Australia dalam beberapa dekade terakhir. Serangan tersebut terjadi tepat di tengah perayaan festival Yahudi Hanukkah, menambah luka emosional bagi komunitas yang sedang merayakan momen spiritual mereka.
Menurut keterangan resmi dari Kepolisian New South Wales (NSW), pelaku penembakan adalah dua orang: seorang pria berusia 50 tahun dan putranya yang berusia 24 tahun. Komisaris Polisi NSW, Mal Lanyon, dalam konferensi pers pada Senin (15/12), mengungkapkan bahwa ayah tersebut tewas ditembak petugas di lokasi kejadian setelah menolak menyerah. Sementara sang anak kini dirawat dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat. Otoritas kepolisian menyatakan, kedua pelaku diyakini bertindak atas motif ideologis, dan insiden ini secara resmi dikategorikan sebagai serangan teroris.
Indonesia Kutuk Keras, Sampaikan Solidaritas Penuh
Menanggapi tragedi yang mengguncang dunia internasional ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman keras terhadap aksi kekerasan tersebut. Dalam pernyataan resmi yang diunggah melalui akun X (@Kemlu_RI) pada Selasa pagi (15/12/2025), Kemlu RI menegaskan bahwa tindakan brutal yang merenggut nyawa warga sipil tak berdosa sama sekali tidak dapat dibenarkan dalam bentuk dan alasan apa pun.
“Pemerintah Republik Indonesia mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, pada 14 Desember 2025, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka,” demikian bunyi pernyataan Kemlu RI.
Lebih lanjut, Indonesia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban serta mendoakan kesembuhan bagi mereka yang terluka. Pemerintah Indonesia juga menyatakan solidaritas penuh kepada Pemerintah dan rakyat Australia di tengah masa berkabung nasional ini.
“Ungkapan belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga dan sahabat para korban, serta turut mendoakan para korban yang mengalami luka-luka. Indonesia menyampaikan rasa solidaritas kepada Pemerintah dan rakyat Australia di masa yang sulit ini,” tambah Kemlu.
Festival Hanukkah yang Berubah Menjadi Tragedi Kemanusiaan
Pantai Bondi, yang biasanya dikenal sebagai destinasi wisata ikonik dengan pasir putih dan ombak yang ramah peselancar, kini menjadi lokasi kelam dalam sejarah Australia modern. Perayaan Hanukkah, festival cahaya yang biasanya dipenuhi sukacita, nyanyian, dan kumpul keluarga, tiba-tiba berubah menjadi medan kekacauan dan teror ketika tembakan-tembakan meledak di tengah kerumunan.
Saksi mata melaporkan suasana yang awalnya damai berubah menjadi kepanikan total dalam hitungan detik. Anak-anak berteriak, orang tua berusaha melindungi keluarga mereka, sementara petugas darurat berlomba menyelamatkan nyawa di tengah asap dan suara sirene yang memekakkan telinga. Banyak korban adalah warga sipil biasa—termasuk anak-anak dan lansia—yang tidak memiliki hubungan apa pun dengan konflik politik atau agama yang mungkin mendasari serangan ini.
Respons Global dan Kewaspadaan di Seluruh Dunia
Insiden di Bondi bukan hanya menjadi perhatian nasional Australia, tetapi juga memicu keprihatinan global. Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jepang, telah mengeluarkan pernyataan serupa yang mengutuk keras tindakan teror tersebut dan menawarkan bantuan investigasi jika diperlukan.
Sementara itu, Kepolisian Australia bersama lembaga intelijen nasional (ASIO) kini sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif pasti, jejaring, serta kemungkinan adanya aktor tambahan yang terlibat. Meski demikian, otoritas setempat menegaskan bahwa ancaman saat ini terlokalisasi dan masyarakat diminta tetap tenang namun waspada.