Bali Health Run 2025 Berakhir Kacau: Bintang Tamu Batal Tampil, Hadiah Tak Dibayar, Panitia Diduga Kabur!

Bali Health Run 2025 Berakhir Kacau: Bintang Tamu Batal Tampil, Hadiah Tak Dibayar, Panitia Diduga Kabur!

Bali -Instagram-

Bali Health Run 2025 Berakhir Kacau: Bintang Tamu Batal Tampil, Hadiah Tak Dibayar, Panitia Diduga Kabur!
Event olahraga yang semula diharapkan menjadi ajang membanggakan di Pulau Dewata berubah menjadi drama penuh kekecewaan. Bali Health Run 2025, yang digelar pada Minggu (14/12/2025), menuai gelombang kecaman publik akibat kekacauan logistik, pembayaran yang tidak ditepati, hingga dugaan kaburnya panitia pelaksana. Bukan hanya peserta yang kecewa, tetapi juga para bintang tamu ternama yang terpaksa membatalkan penampilan karena honor mereka belum dilunasi.

Janji Manis yang Berujung Pahit
Awalnya, Bali Health Run 2025 digadang-gadang sebagai ajang lari sehat keluarga yang menggabungkan olahraga, hiburan, dan gaya hidup sehat. Ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara telah mendaftar, menantikan momen menyenangkan sekaligus berkesempatan membawa pulang hadiah total ratusan juta rupiah.



Namun, kenyataan di lapangan justru jauh dari ekspektasi. Ketika acara berlangsung, suasana di lokasi terlihat kacau. Tak ada koordinasi yang jelas antarpenyelenggara, fasilitas minim, dan yang paling mengejutkan: para bintang tamu utama seperti Renxi, Naykilla, dan DJ Panda terpaksa membatalkan penampilan mereka di menit-menit terakhir karena belum menerima pembayaran dari panitia.

“Kami sudah konfirmasi berulang kali, tapi tidak ada kejelasan soal pembayaran. Kami tidak bisa tampil tanpa kepastian itu,” ungkap salah satu perwakilan artis yang enggan disebutkan namanya.

Juara Tanpa Hadiah, Peserta Murka
Lebih parah lagi, para peserta yang berhasil naik podium—mereka yang telah berlari sejauh 5K, 10K, hingga 21K—dihadapkan pada kenyataan pahit: hadiah uang tunai tidak dibayarkan. Padahal, dalam brosur promosi dan media sosial, panitia menjanjikan total hadiah mencapai Rp 250 juta, termasuk untuk kategori lari anak-anak dan lansia.


“Saya latihan selama berbulan-bulan. Ini pertama kalinya saya menang di lomba lari tingkat nasional, tapi tidak dibayar. Rasanya seperti ditipu,” keluh seorang pelari muda asal Surabaya yang berhasil memenangkan kategori 10K pria.

Keluhan serupa bermunculan di media sosial. Tagar #BaliHealthRunScam sempat menjadi trending di Twitter, memicu kemarahan netizen dan tuntutan agar pihak berwenang turun tangan.

Panitia "Hilang", Investigasi Dimulai
Saat awak media mencoba menghubungi pihak panitia melalui nomor kontak resmi, tak ada yang menjawab. Kantor sekretariat yang tercantum di situs resmi acara juga dikabarkan kosong sejak Sabtu malam. Beberapa relawan mengaku tidak menerima honor mereka sejak dua minggu sebelum acara, dan beberapa dari mereka memilih mundur secara diam-diam.

Saat ini, para peserta dan pihak terdampak mulai menggalang solidaritas melalui grup WhatsApp dan media sosial, berencana melaporkan kasus ini ke Satuan Tugas Perlindungan Konsumen (Satgas Perlindungan Konsumen) dan Kepolisian Daerah Bali. Mereka menuntut transparansi, pertanggungjawaban, serta pengembalian dana yang telah dibayarkan sebagai biaya pendaftaran.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya