Profil Tampang Kombes Pol Dr. Dedy Tabrani Ketua BNNP Aceh yang Baru Dilantik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Dedy-Instagram-
Profil Tampang Kombes Pol Dr. Dedy Tabrani Ketua BNNP Aceh yang Baru Dilantik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Nama Kombes Pol Dr. Dedy Tabrani kembali mencuri perhatian publik, kali ini bukan karena aksi heroiknya di medan pertempuran melawan teroris, melainkan karena penunjukannya sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh. Pelantikan resmi berlangsung di Markas Besar BNN RI, Jakarta, pada Jumat, 12 Desember 2025, di bawah pimpinan langsung Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto.
Penunjukan ini menandai babak baru dalam karier panjang seorang perwira menengah Polri yang dikenal berani, cerdas, dan penuh dedikasi. Lebih dari sekadar promosi jabatan, pengangkatan Dedy Tabrani ke tanah kelahirannya sendiri—Aceh—dirasakan sebagai bentuk penghormatan sekaligus harapan besar masyarakat terhadap keberhasilannya dalam memimpin perang melawan narkoba di wilayah yang memiliki sejarah kompleks dalam penegakan hukum dan keamanan.
Menggantikan Pejabat Senior, Dedy Bawa Semangat Baru
Dalam pelantikan tersebut, Kombes Pol Dedy Tabrani secara resmi menggantikan Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, yang kini dipercaya menjabat sebagai Kapolda Aceh. Perpindahan jabatan ini mencerminkan rotasi strategis internal Polri yang bertujuan memperkuat sinergi antara kepolisian dan lembaga anti-narkotika di tingkat provinsi.
Sebelum dipercaya memimpin BNNP Aceh, Dedy menjabat sebagai Kepala BNNP Kalimantan Tengah—posisi yang diembannya sejak awal 2025. Kabar pelantikannya dikonfirmasi langsung oleh Humas BNNP Aceh, yang menyambut positif kepulangan putra terbaik daerah tersebut ke kampung halamannya.
Lahir di Banda Aceh, Dibesarkan oleh Semangat Pengabdian
Dedy Tabrani lahir di Banda Aceh pada 15 Oktober 1976, dan sejak muda telah menunjukkan ketertarikan kuat terhadap dunia keamanan dan ketertiban. Kini, setelah 25 tahun mengabdi di Kepolisian Republik Indonesia, ia kembali ke tanah kelahirannya dengan bekal pengalaman luas, integritas tinggi, dan rekam jejak yang gemilang—baik di ranah operasional maupun akademik.
Namun, publik nasional pertama kali mengenal sosoknya bukan dari kantornya di BNN, melainkan dari medan tempur yang sesungguhnya.
Pahlawan Bom Thamrin: Saat Keberanian Menentukan Nasib Ibu Kota
Salah satu momen paling menentukan dalam kariernya terjadi pada 14 Januari 2016, ketika Jakarta diguncang serangan teror di kawasan Thamrin. Saat itu, Dedy menjabat sebagai Kapolsek Metro Menteng—daerah yang menjadi episentrum serangan berdarah tersebut. Di tengah kekacauan, ledakan, dan tembakan yang memecah ketenangan ibu kota, Dedy tampil sebagai figur yang tenang namun tegas.
Dalam baku tembak yang terjadi di sekitar gerai Starbucks Sarinah, Dedy berhasil menembak mati salah satu pelaku teroris yang terlibat dalam rangkaian serangan yang menewaskan beberapa warga sipil dan aparat keamanan. Aksinya dianggap krusial dalam menghentikan eskalasi kekerasan lebih lanjut dan menyelamatkan nyawa banyak orang.
Atas keberaniannya, dua minggu kemudian—tepatnya 26 Januari 2016—Dedy bersama 16 personel Polri lainnya dianugerahi penghargaan Pin Emas oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta. Penghargaan itu bukan hanya simbol apresiasi, tapi juga pengakuan atas ketangguhan mental dan profesionalisme di bawah tekanan ekstrem.
Jejak Karier yang Penuh Prestasi dan Rotasi Strategis
Pasca peristiwa Sarinah, karier Dedy Tabrani terus menanjak. Ia dipromosikan menjadi Analis Kebijakan Muda Polres Metro Jakarta Pusat sekaligus mengikuti Sekolah Pimpinan Menengah di Lembang—tanda bahwa institusi kepolisian menempatkannya sebagai salah satu kader terbaik untuk masa depan.
Jejak kariernya selanjutnya mencakup berbagai posisi strategis di seluruh Indonesia, mencerminkan kemampuannya beradaptasi di berbagai lingkungan dan konteks operasional:
2016: Kapolres Dairi
2017: Kapolres Purwakarta
2018: Pamen Korbrimob Polri
2019: Wakapolresta Tangerang
2025: Kepala BNNP Kalimantan Tengah
Rotasi ini tidak hanya memperkaya wawasannya, tetapi juga memperkuat kemampuan manajerial dan operasionalnya dalam menangani isu-isu keamanan yang kompleks—dari konflik sosial hingga kejahatan transnasional.
Akademisi Sejati: Gelar Doktor dengan Predikat Summa Cum Laude
Di balik sosok petugas lapangan yang gagah berani, Dedy Tabrani juga dikenal sebagai akademisi ulung. Pada 14 Oktober 2020, ia menyelesaikan studi doktoralnya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK–PTIK) dengan nilai mengagumkan: 98,66. Capaian ini mengantarkannya meraih gelar Summa Cum Laude—predikat tertinggi yang sangat langka di kalangan perwira tinggi Polri.
Prestasinya di dunia akademik menunjukkan bahwa ia bukan hanya polisi lapangan, tetapi juga pemikir strategis yang memahami akar masalah keamanan dari perspektif ilmiah. Kombinasi ini—antara aksi lapangan dan analisis akademik—menjadikannya sosok langka di tubuh Polri.