Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Menyantuni Anak Yatim, Jalan Menuju Surga dan Hati yang Lembut

Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Menyantuni Anak Yatim, Jalan Menuju Surga dan Hati yang Lembut

masjid-pixabay-

“Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin…”
(QS. Al-Fajr: 17–18)

Ayat ini menjadi teguran keras bagi siapa pun yang mengabaikan nasib anak yatim.



Ajakan untuk Beraksi: Mulai dari Hal Kecil, Berdampak Besar

Menyantuni anak yatim tidak harus menunggu kaya raya. Mulailah dari hal-hal sederhana:

Memberi makanan saat berkunjung ke panti asuhan
Membelikan seragam sekolah
Menjadi “orang tua asuh” virtual melalui lembaga amal terpercaya
Mengajak anak yatim bermain, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan rasa aman
Setiap kebaikan, sekecil apa pun, tercatat di sisi Allah.


Baca juga: Skandal Terbaru Jule Pasca Bercerai dengan Na Daehoon: Diduga Rebut Suami Sahabat Sendiri, Warganet Geram

Penutup: Doa dan Harapan untuk Umat yang Peduli

Di penghujung khutbah, khatib biasanya menutup dengan doa yang penuh harap. Doa tersebut bukan sekadar ritual, tetapi permohonan tulus agar setiap langkah kebaikan kita diterima, diberkahi, dan menjadi bekal di akhirat kelak.

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi.”
(QS. Ali Imran: 8)

Mari kita jadikan Jumat, 19 Desember 2025, sebagai titik awal kebangkitan kepedulian sosial kita. Karena menyantuni anak yatim bukan hanya kewajiban agama—tapi juga panggilan hati nurani kemanusiaan.

Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya