Ormas Petir Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Dua Mata Elang di Kalibata: Jangan Biarkan Keadilan Dibungkam!
Ilustrasi kejahatan--
Selain itu, terdapat pula Prof. H. Hamdan Zulfah, akademisi yang dikenal aktif dalam dialog lintas agama, serta Prof. H. Anwar Usman—mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang kini menjadi tokoh panutan dalam isu hukum dan konstitusi. Tak ketinggalan, Prof. Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, juga disebut sebagai salah satu tokoh yang memberikan dukungan moral terhadap misi PETIR.
Kehadiran tokoh-tokoh ternama ini menunjukkan bahwa perjuangan PETIR bukan hanya isu regional, melainkan bagian dari gerakan nasional untuk memperkuat kebinekaan dan menegakkan prinsip keadilan sosial sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila.
Pesan untuk Aparat dan Masyarakat: “Hukum Harus Tegak, Persatuan Harus Dijaga”
Di tengah meningkatnya ketegangan sosial pasca-insiden Kalibata, PETIR menyerukan kepada seluruh pihak—baik aparat keamanan, tokoh masyarakat, maupun warga biasa—untuk tidak terpancing emosi. “Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Siapa pun yang terbukti bersalah, harus diproses sesuai aturan. Tapi jangan jadikan peristiwa ini sebagai alat untuk memecah belah persatuan bangsa,” pesan Alex.
Ia juga mengingatkan bahwa Jakarta adalah rumah bersama bagi seluruh suku bangsa di Indonesia. “Kita semua punya hak yang sama untuk hidup aman, damai, dan bermartabat di ibu kota. Tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan asal daerah,” tegasnya.