Profil Tampang Yunus Nusi Petinggi PSSI Jadi Sorotan Usai Viral Foto Diduga di Kasino Singapura, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Yunus-Instagram-
Profil Tampang Yunus Nusi Petinggi PSSI Jadi Sorotan Usai Viral Foto Diduga di Kasino Singapura, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Nama Yunus Nusi, Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), kini tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Pemicunya adalah sebuah foto yang beredar luas di media sosial, yang diduga menunjukkan dirinya sedang berada di sebuah kasino mewah di Singapura.
Foto tersebut memicu gelombang spekulasi, kecaman, hingga pertanyaan kritis dari publik, terutama mengingat posisi Yunus Nusi yang sangat strategis dalam dunia sepak bola nasional—sebuah lingkaran yang seharusnya menjunjung tinggi integritas, transparansi, dan etika olahraga.
Foto Viral yang Menjadi Pemicu Kontroversi
Viralnya foto tersebut pertama kali terjadi pada 11 Desember 2025, melalui unggahan akun Instagram @cat_warrior_indonesia. Dalam unggahan itu, terlihat seorang pria yang wajahnya sangat mirip dengan Yunus Nusi tengah berada di dalam ruangan yang diduga adalah bagian dari kasino di Singapura.
Akun tersebut menulis dengan nada sinis:
"Kayak mirip siapa ya? Tapi gak mungkin kalau salah satu pimpinan PSSI/EXCO kan mereka baik-baik semua, gak mungkin main ke kasino Singapura ya?"
Kalimat tersebut, meski terkesan retoris, justru memantik reaksi luas dari netizen. Tak sedikit yang langsung mengidentifikasi sosok dalam foto itu sebagai Yunus Nusi—figur yang selama ini dikenal sebagai salah satu tokoh kunci dalam struktur kepemimpinan PSSI.
Reaksi Publik: Dari Sindiran hingga Pertanyaan Serius
Respons publik terhadap unggahan tersebut sangat beragam. Sebagian besar warganet menyambutnya dengan cemoohan, kekecewaan, bahkan kemarahan.
Akun @jenoah_official bahkan menyindir dengan sebutan sarkastik:
"Lord baginda Maharaja King Yunus Nusi."
Sementara itu, akun @kaigai.seikatu mengaitkan foto tersebut dengan isu-isu internal PSSI yang selama ini menjadi sorotan, termasuk pergantian pelatih dan kebijakan kontroversial:
"Ternyata sudah lingkarannya, pantas saja yang kasih progres bagus dipecat."
Lebih jauh lagi, ada pula yang mulai menarik korelasi antara dugaan kebiasaan berjudi dengan performa buruk Timnas Indonesia di beberapa pertandingan penting. Salah satu komentar paling menohok datang dari @mas.upin:
"Kalau gini boleh gak sih beberapa kekalahan Timnas dikaitkan dengan dugaan judi juga?"
Pertanyaan tersebut, meski belum terbukti secara faktual, menunjukkan kehilangan kepercayaan publik terhadap elite sepak bola nasional, yang dianggap semakin jauh dari nilai-nilai sportivitas.
Siapa Yunus Nusi? Profil Pemimpin PSSI yang Kini Diperbincangkan
Lalu, siapa sebenarnya Yunus Nusi?
Pria kelahiran Kalimantan Timur ini bukanlah figur baru dalam dunia persepakbolaan Indonesia. Karier organisasinya dimulai sejak lama, terutama di tingkat regional. Ia pernah menjabat sebagai:
Ketua KNPI Kalimantan Timur (2007–2013)
Ketua Asprov PSSI Kalimantan Timur (2013–2021)
Anggota Exco PSSI (2018–2020)
Sekretaris Jenderal PSSI (2020–sekarang)
Pada 4 Juli 2025, posisinya sebagai Sekjen PSSI diperkuat melalui proses pemilihan internal di Kongres PSSI. Jabatan tersebut menempatkannya sebagai sosok yang bertanggung jawab penuh atas administrasi, kebijakan operasional, dan koordinasi harian di tubuh PSSI—termasuk dalam hal pengelolaan keuangan, hubungan dengan FIFA, serta koordinasi dengan klub dan federasi daerah.
Yunus juga aktif di media sosial, khususnya Instagram dengan akun @yunusnusi.id, yang kerap memperlihatkan aktivitasnya dalam berbagai agenda sepak bola nasional. Namun, sejak foto kasino tersebut viral, akun Instagram-nya dikabarkan telah dibatasi—pengguna tak lagi bisa berkomentar di unggahannya. Langkah ini memicu spekulasi lebih lanjut: apakah ini bentuk antisipasi atas gelombang kritik, atau sekadar kebijakan privasi biasa?
Kasino Singapura dan Etika Publik: Apa Masalahnya?
Perlu dicatat bahwa bermain di kasino adalah aktivitas legal di Singapura, namun sama sekali tidak diperbolehkan di Indonesia karena bertentangan dengan hukum dan nilai moral yang berlaku.
Namun, bagi seorang pejabat publik—apalagi yang memegang jabatan strategis di organisasi olahraga nasional—kehadiran di tempat yang identik dengan judi dan spekulasi finansial tinggi bisa menimbulkan konflik kepentingan dan citra buruk.