Rhoma Irama Genap 79 Tahun: Raja Dangdut Haru Saksikan Generasi Muda Lestarikan Musik Tanah Air di Panggung D’Academy
Rhoma-Instagram-
Rhoma Irama Genap 79 Tahun: Raja Dangdut Haru Saksikan Generasi Muda Lestarikan Musik Tanah Air di Panggung D’Academy
Di tengah gemuruh musik modern dan arus globalisasi yang tak kunjung surut, sosok Rhoma Irama tetap berdiri tegak sebagai mercusuar budaya musik Indonesia. Hari ini, sang Raja Dangdut genap berusia 79 tahun, namun semangatnya untuk melestarikan musik dangdut justru tak pernah luntur—malah semakin menggelora lewat dukungan penuh terhadap generasi muda.
Penampilannya yang penuh makna di panggung D’Academy 7, kompetisi pencarian bakat dangdut paling bergengsi di Tanah Air, menjadi bukti nyata bahwa Rhoma Irama bukan hanya legenda, tapi juga mentor sejati bagi para calon bintang dangdut masa depan. Dalam suasana yang penuh emosi, sang maestro tampak terharu hingga menitikkan air mata saat menyaksikan empat finalis terbaik membawakan lagu-lagu ciptaannya—Begadang, Darah Muda, Kerinduan, dan Katakanlah—dengan penuh jiwa dan penghayatan.
Haru di Panggung D’Academy: Saat Raja Dangdut Menangis Bangga
Adegan itu menjadi momen paling menyentuh malam itu. Rhoma Irama, yang dikenal tegas dan kharismatik, tak mampu menahan haru saat menyaksikan bagaimana lagu-lagunya—yang dulunya menjadi suara perlawanan, cinta, dan pesan moral di era 70-an hingga 90-an—kini dinyanyikan ulang dengan semangat baru oleh generasi Z.
"Saya terharu melihat kalian semua. Teruslah berkarya, jangan pernah menyerah. Dan yang paling penting, junjung tinggi nilai-nilai moral dalam musik dangdut," ujarnya dengan suara bergetar, memberikan wejangan kepada Top 4 D’Academy 7.
Pesan itu bukan sekadar nasihat biasa. Bagi Rhoma, dangdut bukan hanya soal irama dan lirik, tapi juga media dakwah, pendidikan, dan perlawanan sosial. Sejak awal kariernya bersama Soneta Group, ia telah menjadikan panggung sebagai mimbar untuk menyuarakan keadilan, kritik sosial, dan nilai-nilai luhur—warisan yang kini ingin ia pastikan tetap hidup di tangan generasi muda.
Dari Indonesia ke Asia Tenggara: Jejak Global Sang Raja Dangdut
Eksistensi Rhoma Irama tidak terbatas pada panggung-panggung di dalam negeri. Dikenal luas hingga ke Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Thailand, sang maestro telah menjadi duta budaya musik dangdut di kancah internasional. Ia membuktikan bahwa musik tradisional Indonesia mampu menembus batas geografis dan generasi.
Prestasinya pun tak terhitung. Mulai dari Golden Records, penghargaan bergengsi dari industri musik internasional, hingga Lifetime Achievement Award dari Anugerah Musik Indonesia (AMI)—semua menjadi saksi bisu atas dedikasinya selama lebih dari lima dekade di dunia musik.
Namun, di balik semua penghargaan itu, yang paling berharga bagi Rhoma barangkali adalah ketika ia melihat para anak muda kembali mencintai dangdut, tidak hanya sebagai hiburan, tapi sebagai identitas budaya.