Tragedi di Kalibata: Pengeroyokan Maut Debt Collector Berujung Pembakaran Warung dan Motor, Satu Tewas

Tragedi di Kalibata: Pengeroyokan Maut Debt Collector Berujung Pembakaran Warung dan Motor, Satu Tewas

Kalibata-Instagram-

Polisi Bergerak Cepat: Dua Kasus Diselidiki Secara Paralel
Kepolisian tidak tinggal diam. Kombes Nicolas menegaskan bahwa pihaknya menangani dua kasus sekaligus: pertama, penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan luka berat; kedua, tindakan perusakan dan pembakaran properti warga.

Baca juga: Jadwal Acara Televisi Sabtu, 13 Desember 2025 Ada Film Bioskop The Amazing Spider-Man 2 dan Line of Duty di Metro TV, SCTV, TVONE, NET TV, Indosiar, TRANS 7, TRANS TV dan RCTI serta Link Nonton



“Kita akan lakukan penyisiran untuk mengidentifikasi pelaku dari kedua peristiwa ini. Kita juga mengimbau agar kelompok mana pun tidak mengambil hukum dengan tangan sendiri,” tegas Nicolas.

Saat ini, situasi di kawasan Kalibata dilaporkan sudah kondusif. Namun, aparat terus melakukan patroli intensif untuk mencegah potensi konflik lanjutan. Warga diminta tenang dan percaya bahwa proses hukum akan berjalan transparan.

Refleksi di Balik Tragedi: Bahaya Kekerasan dan Praktik “Matel”
Insiden ini bukan hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga mencerminkan ketegangan sosial yang muncul dari praktik penagihan debt collector yang kerap kali tidak resmi dan dilakukan dengan cara-cara intimidatif. Di satu sisi, masyarakat merasa terganggu oleh aksi “matel” yang sering kali menyetop kendaraan secara sembarangan. Di sisi lain, praktik tersebut kerap kali berujung pada konflik fisik karena kurangnya pengawasan dari pihak berwenang.


Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Dr. Rina Wijayanti, mengatakan bahwa insiden Kalibata menjadi cerminan dari sistem penagihan utang yang tidak terstruktur dan rawan konflik.

“Ketika mekanisme hukum tidak dijalankan secara proporsional, masyarakat cenderung mengambil jalan pintas — dan itu berbahaya,” ujar Rina.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya