Tragedi di Kalibata: Pengeroyokan Maut Debt Collector Berujung Pembakaran Warung dan Motor, Satu Tewas

Tragedi di Kalibata: Pengeroyokan Maut Debt Collector Berujung Pembakaran Warung dan Motor, Satu Tewas

Kalibata-Instagram-

Tragedi di Kalibata: Pengeroyokan Maut Debt Collector Berujung Pembakaran Warung dan Motor, Satu Tewas
Sebuah insiden kekerasan yang berujung pada kematian dan kerusakan massal terjadi di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore. Dua orang debt collector yang kerap dijuluki “mata elang” atau “matel” menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok pengendara lain. Kejadian ini tak hanya menewaskan satu orang dan melukai parah satu lainnya, tetapi juga memicu amuk balasan yang membakar sembilan kios, enam sepeda motor, dan sebuah mobil.

Peristiwa yang memicu ketegangan sosial di wilayah tersebut kini menjadi sorotan publik dan menjadi fokus utama aparat kepolisian dalam dua kasus sekaligus: penganiayaan berat hingga meninggal dunia serta aksi vandalisme dan pembakaran yang terjadi selepas maghrib.



Awal Mula: Pengecekan Motor Berujung Bentrok
Menurut keterangan Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, insiden berawal sekitar pukul 15.30 WIB ketika dua debt collector berusaha menghentikan seorang pengendara sepeda motor. Aksi tersebut merupakan modus operasi yang sering dilakukan oleh kelompok “matel” untuk mengejar tunggakan kendaraan.

“Ada salah satu pengguna sepeda motor yang tiba-tiba dihentikan oleh kelompok ini. Setelah dihentikan, terjadi pembicaraan seperti biasa,” ujar Mansur kepada awak media.

Namun, situasi berubah drastis hanya dalam hitungan menit. Sebuah mobil yang melintas dari arah belakang tiba-tiba berhenti, dan sejumlah orang turun dari kendaraan tersebut. Mereka langsung menyerang kedua debt collector tanpa peringatan.


Pengeroyokan Brutal dan Melarikan Diri Secara Misterius
Aksi pengeroyokan berlangsung sangat cepat dan sporadis. Para pelaku — yang diyakini pengguna jalan lain — tidak memberikan kesempatan bagi kedua korban untuk membela diri. Warga sekitar hanya mampu menyaksikan adegan kekerasan tersebut dari kejauhan.

“Mereka langsung ngeroyok dengan begitu cepat terhadap kelompok yang menyetop motor itu. Setelah itu, semua pelaku langsung kabur. Bahkan si pengendara motor awal yang dicegat juga ikut menghilang,” ungkap Mansur.

Warga sempat menolong kedua korban dengan menepikan mereka dari lokasi kejadian. Namun, para pelaku sudah lenyap tanpa jejak, meninggalkan korban dalam kondisi kritis.

Satu Tewas, Satu Kritis: Rumah Sakit Jadi Saksi Bisu
Dampak kekerasan tersebut sangat fatal. Satu dari dua korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka-luka parah, sementara satu korban lainnya dilarikan dalam kondisi kritis ke rumah sakit di kawasan Cawang.

“Satu meninggal, satu lagi kritis dan sudah dirujuk ke RS,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.

Kematian mendadak dari sosok yang terlibat dalam praktik penagihan debt collector memicu reaksi emosional dari rekan-rekan korban. Tak lama setelah itu, situasi di sekitar TKP memanas. Sejumlah orang yang diduga berasal dari kelompok debt collector datang ke lokasi dalam jumlah besar, menciptakan ketegangan baru.

Untuk mencegah eskalasi, aparat gabungan dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya segera dikerahkan guna mengamankan wilayah.

Balas Dendam: Sembilan Kios dan Tujuh Kendaraan Hangus Terbakar
Dendam atas tewasnya rekan mereka tampaknya tak bisa ditahan. Selepas maghrib, sekelompok massa—yang diduga rekan korban—datang ke kawasan Kalibata dan mengamuk. Sasaran amuk mereka adalah warung-warung dan kendaraan di sekitar lokasi pengeroyokan.

“Tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang setelah maghrib. Mereka langsung merusak dan membakar secara membabi buta,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

Berdasarkan data dari Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Asril Rizal, total sembilan kios ludes terbakar. Enam sepeda motor dan satu mobil juga ikut hangus.

“Dugaan sementara, pembakaran dilakukan menggunakan bensin sebagai bahan bakar,” jelas Asril kepada wartawan pada Jumat (12/12/2025).

Meski kerusakan materi sangat besar — ditaksir mencapai Rp273 juta — tidak ada korban jiwa dalam insiden pembakaran tersebut.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya