RS Kapal Ksatria Airlangga Berlayar ke Aceh Tamiang, Perangi Ancaman Wabah Pasca Bencana dengan Layanan Medis Terpadu

RS Kapal Ksatria Airlangga Berlayar ke Aceh Tamiang, Perangi Ancaman Wabah Pasca Bencana dengan Layanan Medis Terpadu

Banjir-Instagram-

“Tim awal ini sangat krusial. Mereka menjadi mata dan telinga kami di lapangan, membantu menyusun strategi respons yang lebih efektif dan terukur,” kata Prof. Hery. “Harapannya, data yang mereka kumpulkan akan mempercepat pemulihan sistem layanan kesehatan lokal yang sempat lumpuh.”

Baca juga: Jadwal Libur Bursa Efek Indonesia Desember 2025: Panduan Investor Menjelang Penutupan Tahun



Misi Kemanusiaan Berkelanjutan dalam Skala Nasional
Meski RSKKA saat ini masih aktif menjalankan misi kemanusiaan di lokasi bencana lain di Indonesia, kapal tersebut tetap diprioritaskan untuk dikerahkan ke Aceh Tamiang mengingat tingkat kerentanan kesehatan masyarakat yang sangat tinggi. Hal ini mencerminkan fleksibilitas dan kesiapsiagaan UNAIR dalam menghadapi krisis kesehatan nasional secara dinamis.

Kapal RSKKA dijadwalkan akan bertahan di lokasi hingga kondisi darurat dinyatakan berakhir, atau hingga sistem kesehatan setempat mampu beroperasi secara mandiri. Kehadirannya bukan hanya sebagai penopang layanan medis jangka pendek, melainkan juga sebagai pendorong pemulihan jangka panjang bagi komunitas yang terdampak.

Kolaborasi untuk Kemanusiaan
Inisiatif UNAIR melalui RSKKA ini menjadi bukti nyata bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat bertransformasi menjadi agen perubahan sosial yang responsif dan berempati. Dalam situasi krisis, ilmu pengetahuan, teknologi, dan solidaritas kemanusiaan menyatu untuk melindungi nyawa dan martabat manusia.


“Kami percaya, kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara—terutama di saat mereka paling rentan,” tutup Prof. Hery.

Dengan kapasitasnya sebagai rumah sakit apung pertama di Indonesia yang dikelola oleh universitas, RSKKA terus membuktikan perannya sebagai garda terdepan dalam respons bencana. Perjalanan menuju Aceh Tamiang bukan hanya perjalanan kapal, tetapi juga perjalanan harapan—untuk menyembuhkan luka, mencegah malapetaka lanjutan, dan membangun kembali kehidupan yang lebih sehat dan tangguh.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya