Influencer dan Artis Galang Donasi untuk Korban Bencana di Sumatera, Gus Ipul: Harus Izin Dulu Menurut Aturan yang Berlaku
Gus ipul-tiktok-
Tanggung Jawab Moral atas Uang Publik
Dalam pandangan Gus Ipul, setiap rupiah yang dikumpulkan dari masyarakat adalah amanah. Oleh karena itu, pertanggungjawaban penggunaannya tidak boleh dianggap remeh. “Uang yang sudah dikumpulkan ini untuk apa saja, siapa yang menerima, alamatnya di mana, dan diperuntukkan untuk kepentingan apa—semua harus jelas dan terdokumentasi,” tandasnya.
Ia menambahkan bahwa budaya akuntabilitas ini penting ditanamkan tidak hanya pada lembaga formal, tetapi juga pada individu atau kelompok yang tergerak membantu sesama. “Saya kira dengan begitu ini adalah membiasakan diri pada kita semua untuk mempertanggungjawabkan dana publik yang sudah kita terima itu,” ucapnya.
Antara Semangat Kemanusiaan dan Regulasi yang Bijak
Maraknya kampanye donasi oleh figur publik memang membawa angin segar di tengah krisis kemanusiaan. Aksi-aksi tersebut mampu menjangkau jutaan pengikut di media sosial, mempercepat pengumpulan dana, dan memperluas jangkauan bantuan. Namun, tanpa adanya pengawasan dan pelaporan yang transparan, niat baik bisa berisiko disalahartikan atau bahkan disalahgunakan.
Dengan mengimbau para influencer dan artis untuk mengikuti prosedur resmi, Kementerian Sosial tidak bermaksud membatasi inisiatif kemanusiaan, melainkan memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan—dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum maupun moral.
Baca juga: Film Qorin 2 Apakah Bakal Lanjut ke Season 3?
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
Bagi masyarakat yang ingin berdonasi, Gus Ipul mengimbau agar lebih selektif memilih platform atau individu yang jelas-jelas memiliki izin dan transparansi pelaporan. Sementara bagi para penggalang dana—termasuk selebriti dan konten kreator—disarankan untuk segera mengurus izin ke pemerintah daerah setempat atau langsung ke Kementerian Sosial jika cakupan donasinya bersifat nasional.
Langkah sederhana ini, menurutnya, adalah wujud nyata dari tanggung jawab sosial dan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang utuh: tidak hanya memberi, tetapi juga menjaga amanah.
Penutup: Gotong Royong yang Bertanggung Jawab
Di tengah musibah yang melanda Sumatera, solidaritas tanpa batas memang menjadi oase harapan. Namun, semangat gotong royong tersebut akan lebih bermakna jika dibarengi dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan kepatuhan terhadap aturan. Dengan begitu, bantuan yang diberikan bukan hanya mengalir deras, tapi juga tepat sasaran, akuntabel, dan memberikan dampak nyata bagi para korban bencana.
Seperti yang diingatkan Gus Ipul: “Kita semua punya tanggung jawab moral atas uang publik yang kita kumpulkan. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan masalah baru.”