Film Mertua Ngeri Kali (2025) Dibintangi Bunda Corla, Akankah Lanjut Season 2?
Mertua-Instagram-
Meski baru pertama kali berakting dalam format panjang, Bunda Corla berhasil menampilkan kedalaman karakter yang membuat penonton merasakan kemarahan, kekhawatiran, dan kerapuhan yang menyelimuti sosok Donda. Chemistry-nya dengan Naysila Mirdad terasa autentik, memperkuat tensi emosional yang menjadi tulang punggung cerita.
Relevansi Sosial: Cermin Konflik Menantu–Mertua di Masyarakat Indonesia
"Mertua Ngeri Kali" bukan sekadar hiburan semata. Film ini juga menjadi cermin realitas sosial yang masih sangat relevan di tengah masyarakat Indonesia. Hubungan menantu–mertua, terutama antara perempuan, sering kali menjadi momok dalam kehidupan rumah tangga. Persaingan tidak sehat, rasa iri, atau bahkan keinginan untuk mengontrol pasangan anak—semuanya terekam dengan jujur dalam narasi film ini.
Baca juga: Mobil Program MBG Tabrak 19 Siswa dan 1 Guru di SDN Kalibaru 01 Pagi, Jakarta Utara
Namun, alih-alih menyalahkan salah satu pihak, film ini justru mengajak penonton untuk melihat dari dua sisi. Andara bukan sekadar korban. Donda pun bukan sekadar antagonis. Keduanya adalah perempuan yang berjuang dengan caranya masing-masing—Andara untuk membina keluarga barunya, Donda untuk melindungi keluarga lamanya.
Pesan Universal: Cinta Tak Selalu Tentang Memiliki
Di balik konflik yang intens, "Mertua Ngeri Kali" menyampaikan pesan universal yang sederhana namun mendalam: cinta sejati bukan tentang memiliki, tapi tentang melepaskan. Melepaskan ego. Melepaskan rasa takut kehilangan. Dan yang terpenting, melepaskan kebencian demi membuka ruang bagi rekonsiliasi.
Film ini cocok bagi penonton yang menyukai drama keluarga dengan kedalaman emosional, kisah-kisah perempuan yang kuat, serta narasi yang mampu menggugah kesadaran sosial. Dengan akting yang kuat, plot yang terstruktur, dan tema yang relevan, "Mertua Ngeri Kali" layak menjadi tontonan wajib di bioskop.