NO SENSOR! Video CCTV Hudi Dananjoyo Suryodipuro VP SKK Migas Meninggal Setelah Tabrak Bus Transjakarta Yang Sedang Parkir Saa Bersepeda

NO SENSOR! Video CCTV Hudi Dananjoyo Suryodipuro VP SKK Migas Meninggal Setelah Tabrak Bus Transjakarta Yang Sedang Parkir Saa Bersepeda

Vice-Instagram-

NO SENSOR! Video CCTV Hudi Dananjoyo Suryodipuro VP SKK Migas Meninggal Setelah Tabrak Bus Transjakarta Yang Sedang Parkir Saa Bersepeda

Tragedi Pagi di Sudirman: VP SKK Migas Meninggal Setelah Tabrak Bus Transjakarta Saat Bersepeda



Sebuah insiden tragis mengguncang jalanan Ibu Kota pada Rabu pagi (10/12). Hudi Dananjoyo Suryodipuro, Vice President (VP) Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalu lintas saat bersepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Peristiwa ini bukan hanya mengejutkan rekan-rekan seprofesi, tetapi juga memicu keprihatinan publik terhadap keselamatan pesepeda di jalanan metropolitan yang padat.

Kronologi Kecelakaan Terekam CCTV
Detik-detik mengerikan kecelakaan tersebut berhasil terekam kamera pengawas (CCTV) yang tersebar luas di media sosial, termasuk diunggah oleh akun Instagram populer @warungjurnalis. Dalam rekaman video berdurasi singkat itu, tampak rombongan pesepeda melintas di kawasan Karet Sudirman sekitar pukul 06.20 WIB. Di antara rombongan tersebut, Hudi—yang dikenal aktif dalam komunitas sepeda—terlihat melaju kencang sebelum menabrak bagian belakang bus Transjakarta yang sedang berhenti di halte untuk menurunkan dan menaikkan penumpang.

Berdasarkan keterangan resmi dari Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, insiden terjadi tepat di depan Halte Transjakarta Karet Sudirman, arah utara Jalan Jenderal Sudirman. Lokasi tersebut merupakan salah satu titik ramai di kawasan bisnis ibu kota, yang setiap pagi dilalui ribuan kendaraan dan pekerja.


Kecepatan Tinggi di Tengah Lalu Lintas Pagi
Menurut penyelidikan awal kepolisian, Hudi yang berinisial HS tersebut sedang bersepeda dari arah selatan menuju utara ketika kecelakaan terjadi. Saat mendekati halte, ia diduga tidak sempat menghindar dari bus listrik Transjakarta yang dikemudikan oleh sopir berinisial BS (43 tahun), yang tengah berhenti sesuai prosedur operasional untuk pelayanan penumpang.

“Kecepatan sepeda pada saat itu diperkirakan antara 30 hingga 40 kilometer per jam,” ungkap AKBP Ojo Ruslani. Ia menekankan bahwa kondisi jalan pada pagi itu relatif datar dan ramai, namun tidak mengalami kemacetan berat—faktor yang justru bisa menyesatkan persepsi soal keamanan bersepeda di jalur utama.

Tabrakan hebat terjadi antara tubuh Hudi dan bagian belakang bus. Akibat benturan keras tersebut, korban mengalami cedera kritis di bagian kepala dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Tim medis yang tiba tak lama setelah kejadian hanya mampu menyatakan waktu kematian, karena nyawa Hudi tak tertolong lagi.

Korban Dikenal sebagai Sosok Profesional dan Aktif
Hudi Dananjoyo Suryodipuro, yang beralamat di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dikenal sebagai sosok profesional yang aktif dan peduli terhadap gaya hidup sehat. Rekan-rekan dekatnya mengatakan bahwa ia rutin bersepeda di pagi hari sebagai bagian dari komitmennya menjaga kesehatan di tengah kesibukan kerja yang padat. Ironisnya, aktivitas yang dimaksudkan untuk menjaga kesehatan justru berujung pada kepergian yang mendadak dan tragis.

Kabar duka ini pun langsung menyebar luas di kalangan komunitas migas nasional dan pecinta sepeda di Jakarta. Banyak yang menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, mengenang Hudi sebagai sosok rendah hati, disiplin, dan penuh dedikasi.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya