Siapa Anak dan Istri KH Zulfa Mustofa? Keponakan Ma’ruf Amin yang Resmi Jadi Pj Ketum PBNU, Bukan Orang Sembarangan?
Zulfa-Instagram-
Pendidikan di lingkungan pesantren dan majelis taklim ini membentuk wawasan keagamaannya yang moderat, inklusif, dan berakar kuat pada tradisi NU.
Kehilangan Ayah dan Panggilan Takdir untuk Mengajar
Setelah menyelesaikan Madrasah Aliyah pada tahun 1996, KH Zulfa Mustofa awalnya berencana melanjutkan studinya ke Timur Tengah, tepatnya ke Al-Azhar, Mesir, atau Makkah, Arab Saudi—pilihan umum bagi santri-santri unggulan saat itu. Namun, takdir berkata lain. Ayahnya meninggal dunia, dan sebagai putra sulung, ia pun harus mengambil alih amanah yang ditinggalkan: mengajar di majelis-majelis taklim yang selama ini diasuh sang ayah.
Keputusan ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia memilih bertahan di tanah air, mengabdikan diri pada umat, dan melanjutkan estafet dakwah keluarga. Pada tahun 2000, ia mendirikan Majelis Taklim Darul Musthofa, sebuah wadah yang tidak hanya menjadi pusat kajian keagamaan, tetapi juga menjadi ruang pembinaan karakter, pendidikan akhlak, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Mengapa Penunjukan Ini Penting bagi NU?
Penunjukan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU bukan sekadar rotasi jabatan biasa. Di tengah tantangan zaman—mulai dari arus digitalisasi, radikalisme, hingga krisis nilai sosial—NU membutuhkan pemimpin yang mampu menjembatani tradisi dan modernitas. Kiai Zulfa, dengan latar belakang keluarga ulama, pengalaman organisasi, dan komitmennya pada pendidikan, diyakini mampu membawa PBNU tetap relevan tanpa kehilangan jati dirinya.
Selain itu, kedekatannya dengan tokoh-tokoh nasional seperti Wapres Ma’ruf Amin juga membuka peluang kolaborasi strategis antara NU dan pemerintah dalam isu-isu kebangsaan, moderasi beragama, dan penguatan ekonomi umat.