Siapa Bonnie Blue? Bintang Film Dewasa Inggris, yang Ditangkap di Bali Karena Buat Konten Asusila Bersama 17 Pria Asing Lewat Acara Tur Bang Bus

Siapa Bonnie Blue? Bintang Film Dewasa Inggris, yang Ditangkap di Bali Karena Buat Konten Asusila Bersama 17 Pria Asing Lewat Acara Tur Bang Bus

Bonnie-Instagram-

Siapa Bonnie Blue? Bintang Film Dewasa Inggris, yang Ditangkap di Bali Karena Buat Konten Asusila Bersama 17 Pria Asing Lewat Acara Tur Bang Bus

Dunia hiburan internasional kembali diguncang skandal saat Bonnie Blue, bintang film dewasa asal Inggris yang terkenal karena klaim kontroversialnya “tidur dengan 1.000 pria dalam sehari”, ditangkap oleh aparat kepolisian di Bali, Indonesia. Penangkapan ini terjadi setelah ia diduga terlibat dalam pembuatan konten asusila bersama sejumlah pria asing, dalam rangkaian aktivitas yang disebut sebagai tur “Bang Bus”.



Tur Global Berujung Petaka di Pulau Dewata
Bonnie Blue, 26 tahun, diketahui tengah menjalani tur “Bang Bus”—sebuah istilah yang mengacu pada perjalanan keliling dunia menggunakan minivan untuk bertemu penggemar sekaligus merekam konten eksklusif untuk platform berbayar seperti OnlyFans. Namun, apa yang semula direncanakan sebagai petualangan konten eksotis berujung pada konfrontasi hukum setelah pihak berwenang Bali menduga kegiatannya melanggar undang-undang anti-pornografi Indonesia.

Menurut laporan The Standard, Bonnie telah menyewa sebuah mobil pikap di Bali dan menggunakannya untuk mengunjungi sejumlah lokasi pesta populer di pulau tersebut. Di dalam kendaraan itu pula, ia kerap merekam konten intim bersama para pria muda yang diyakini sebagai penggemarnya. Beberapa unggahan di media sosialnya menunjukkan dirinya bersama sekelompok pria berpesta di bagian belakang mobil tersebut—gambar yang kini menjadi bukti potensial dalam penyelidikan.

Dibekuk Bersama 17 Pria Asing, Hanya Tiga yang Masih Ditahan
Operasi gabungan aparat kepolisian setempat berhasil mengamankan Bonnie beserta 17 pria warga negara asing (WNA) dalam penggerebekan yang terjadi pekan lalu. Namun, hingga laporan terbaru, hanya tiga orang yang masih dalam tahanan: Bonnie Blue sendiri, seorang pria Australia berusia 28 tahun, dan dua pria asal Inggris. Sisanya—14 pria asal Australia—telah dibebaskan tanpa dakwaan, meski terlihat meninggalkan kantor polisi sambil menutupi wajah dan merekam momen tersebut untuk media sosial.


Kepolisian Bali menegaskan bahwa kegiatan tur “Bang Bus” tidak hanya tidak terdaftar secara resmi, tetapi juga melanggar nilai-nilai budaya dan hukum setempat. “Produksi, distribusi, atau pameran materi pornografi di depan umum dilarang keras di Indonesia,” ungkap juru bicara kepolisian setempat. Ancaman hukuman bagi pelanggar bisa mencakup denda hingga penjara, tergantung pada tingkat pelanggaran—dan sanksi jauh lebih berat jika terbukti melibatkan anak di bawah umur.

Ancaman Deportasi dan Reaksi Publik
Kini, Bonnie Blue menghadapi kemungkinan besar untuk segera dideportasi dari Indonesia. Status keimigrasiannya sedang ditinjau, dan jika terbukti bersalah atas pelanggaran administratif atau moral, ia bisa dinyatakan sebagai persona non grata—larangan masuk kembali ke wilayah Indonesia di masa depan.

Sementara itu, publik Indonesia bereaksi keras terhadap insiden ini. Banyak warganet mengecam tur semacam “Bang Bus” yang dianggap mengeksploitasi budaya lokal dan mengabaikan norma sosial yang berlaku. “Bali bukan tempat untuk pesta liar dan konten asusila. Ini merusak citra pariwisata kita,” tulis salah satu komentar viral di media sosial.

Konten Provokatif dan Pengumuman Sebelum Penangkapan
Ironisnya, Bonnie sempat mengumumkan kedatangannya ke Bali melalui akun Instagram pribadinya dengan nada yang penuh antusias. Dalam unggahannya, ia menulis: “Hai teman-teman, bagi yang akan pergi ke Schoolies dan bagi yang masih dalam usia legal, tidak sabar untuk bertemu kalian dan saya di Bali, jadi kalian tahu persis apa artinya itu.”

“Schoolies” sendiri adalah tradisi tahunan di Australia, di mana lulusan sekolah menengah atas (kelas 12) merayakan kelulusan mereka dengan perjalanan pesta ke destinasi populer seperti Bali, Gold Coast, atau Fiji. Namun, keterlibatan figur publik seperti Bonnie dalam acara tersebut memicu kekhawatiran akan normalisasi konten seksual di kalangan remaja.

Tantangan Hukum dan Etika di Era Digital
Kasus Bonnie Blue menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi negara-negara dengan nilai konservatif seperti Indonesia dalam menghadapi gelombang konten digital global. Platform seperti OnlyFans memungkinkan kreator konten dewasa memasarkan diri secara mandiri, namun sering kali mengabaikan batas hukum dan budaya di negara tujuan.

Baca juga: Kapan Piala Dunia 2026 Digelar? Inilah Tanggal, Jadwal Lengkap, Kota Tuan Rumah, dan Daftar Negara yang Sudah Lolos

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya