Mengapa Yoo Jae Suk Kembali Jadi Slogan Kritik di Tengah Skandal Jo Se Ho dan Lee Yi Kyung?

Mengapa Yoo Jae Suk Kembali Jadi Slogan Kritik di Tengah Skandal Jo Se Ho dan Lee Yi Kyung?

Aaa--

Mengapa Yoo Jae Suk Kembali Jadi Slogan Kritik di Tengah Skandal Jo Se Ho dan Lee Yi Kyung?
Beban "Nation’s MC" yang Tak Kunjung Usai dalam Sorotan Publik

Di tengah hiruk-pikuk industri hiburan Korea Selatan, ada satu nama yang seakan tak pernah bisa lepas dari sorotan—Yoo Jae Suk. Bukan karena skandal pribadinya, melainkan karena publik kerap menjadikannya "kambing hitam" tatkala rekan kerjanya terlibat kontroversi. Kali ini, gelombang kritik kembali menghantam sang “Nation’s MC” menyusul dua isu terpisah yang melibatkan komedian Jo Se Ho dan aktor Lee Yi Kyung. Padahal, Yoo Jae Suk sama sekali tidak terlibat—namun ekspektasi publik seolah memaksanya bertanggung jawab atas segala hal yang menimpa orang-orang di sekitarnya.



Asal-Usul Kontroversi: Tuduhan Serius terhadap Jo Se Ho
Segalanya bermula ketika sebuah akun media sosial anonim mengunggah tuduhan mencengangkan terhadap Jo Se Ho—salah satu rekan Yoo Jae Suk di program populer You Quiz on the Block. Akun tersebut menuduh Jo Se Ho memiliki hubungan dekat dengan seseorang yang diduga terlibat dalam jaringan kriminal, bahkan menerima hadiah mewah dari individu tersebut.

Tak butuh waktu lama bagi agensi Jo Se Ho untuk merespons. Mereka membantah tudingan itu secara tegas, menegaskan bahwa orang yang dimaksud hanyalah kenalan biasa yang ditemui dalam acara sosial, tanpa ada pertukaran hadiah atau hubungan yang mencurigakan. Bahkan, pihak agensi mengisyaratkan akan mengambil langkah hukum terhadap penyebar rumor palsu tersebut.

Namun, di era digital yang serba cepat ini, kebenaran sering kali kalah cepat dari viralitas. Sebelum klarifikasi sempat meredam kehebohan, netizen Korea telah membanjiri media sosial dengan pertanyaan bernada menuntut: "Di mana Yoo Jae Suk? Apa yang akan dikatakannya tentang ini?"


Yoo Jae Suk: Korban Tak Berdosa dalam Badai Media Sosial
Padahal, Yoo Jae Suk tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam dugaan skandal tersebut. Ia juga tidak memiliki wewenang atas kehidupan pribadi rekan-rekannya, apalagi mengontrol keputusan agensi atau perilaku individu di luar syuting. Namun, karena statusnya sebagai MC paling dihormati di Korea—gelar yang didapatnya melalui puluhan tahun kerja keras, integritas, dan konsistensi—publik seolah lupa batas antara profesionalisme dan tanggung jawab moral.

Netizen mulai menuntut Yoo Jae Suk untuk “bertindak”: mengutuk, meminta klarifikasi, atau bahkan memutus hubungan profesional dengan Jo Se Ho. Padahal, dalam dunia pertelevisian Korea, dinamika kerja tim sangat kompleks. Satu MC tidak memiliki otoritas untuk mengatur rekan setimnya, apalagi memecat atau mengeluarkan seseorang dari program. Namun, logika tersebut tampaknya tidak berlaku di mata sebagian besar warganet.

Pola yang Berulang: Ketika Setiap Kesalahan Rekan Menjadi “Kesalahan” Yoo Jae Suk
Ini bukan pertama kalinya Yoo Jae Suk diseret ke dalam pusaran kontroversi yang bukan urusannya. Beberapa waktu lalu, Jo Se Ho pernah menuai kritik pedas setelah menghadiri acara amal kesadaran kanker payudara, lalu langsung pergi ke pesta minum di malam yang sama. Meski Jo Se Ho segera meminta maaf dan menjelaskan bahwa acaranya sudah berakhir sejak sore hari, publik justru menyalahkan Yoo Jae Suk karena “tidak menegur” rekannya.

Pola yang sama berulang kini. Dan tidak berhenti di Jo Se Ho.

Aktor Lee Yi Kyung juga baru-baru ini menjadi sorotan setelah mengungkap bahwa pihak kepolisian telah menggeledah akun yang menyebarkan rumor jahat tentangnya. Lee Yi Kyung sempat menjadi bagian dari Hangout with Yoo—program variety yang dipimpin oleh Yoo Jae Suk. Sejumlah netizen lantas menuduh Yoo Jae Suk “membiarkan” Lee Yi Kyung dipojokkan, padahal kenyataannya justru sebaliknya: kepergian Lee Yi Kyung dari acara tersebut adalah atas saran tim produksi, bukan keputusan Yoo Jae Suk sendiri.

Ironisnya, ketika fakta ini terungkap, kritik justru beralih ke arah Yoo Jae Suk: “Kenapa kamu tidak melindungi juniormu?” atau “Sebagai pemimpin, kamu gagal menjaga timmu!”—seolah-olah ia memiliki kekuatan ilahi untuk mengendalikan setiap detail di balik layar industri hiburan.

Suara dari Pakar: "Kritik Ini Tidak Adil dan Tidak Logis"
Pengamat industri hiburan Korea, Kim Min-jae, menilai bahwa tekanan publik terhadap Yoo Jae Suk tidak hanya berlebihan, tetapi juga tidak realistis. “Yoo Jae Suk bukan manajer pribadi, bukan direktur produksi, apalagi polisi moral. Ia seorang pembawa acara. Menuntutnya bertanggung jawab atas tindakan rekan-rekannya sama saja dengan menuntut seorang guru bertanggung jawab atas kehidupan pribadi mantan muridnya sepuluh tahun setelah lulus,” tegasnya dalam wawancara media.

Menurutnya, fenomena ini mencerminkan budaya “cancel culture” yang semakin radikal di Korea Selatan—di mana figur publik dihukum bukan karena kesalahan mereka, tetapi karena kurang cepat atau kurang vokal dalam merespons isu yang melibatkan orang di sekitarnya.

Dukungan Publik: "Yoo Jae Suk Bukan Tuhan!"
Tak semua netizen ikut dalam arus kritik. Justru, banyak warganet yang bersuara membela Yoo Jae Suk. Di forum populer seperti TheQoo dan Twitter, komentar-komentar bersimpati membanjir:

Baca juga: Selisih Umur Amanda Zahra dan Adli Berapa? Inilah Biodata Selebgram yang Resmi Menikah untuk Kedua Kalinya

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya