Pesta Tahun Baru 2026 di Jakarta: Simak Rencana Spektakuler dari Gubernur Pramono Anung
tahun baru-pixabay-
Pesta Tahun Baru 2026 di Jakarta: Simak Rencana Spektakuler dari Gubernur Pramono Anung
Menjelang pergantian tahun 2025 ke 2026, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai membeberkan rencana besar dalam menyambut momen pergantian tahun yang ditunggu-tunggu masyarakat. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, secara eksklusif mengungkapkan lokasi dan konsep perayaan Tahun Baru 2026 yang diproyeksikan akan berlangsung meriah, aman, dan penuh kegembiraan.
Dalam keterangan resminya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/12/2025), Pramono Anung mengungkapkan bahwa acara malam pergantian tahun 2026 akan kembali digelar di sejumlah titik strategis di ibu kota. Namun, terdapat satu lokasi utama yang menjadi pusat perayaan: Bundaran Hotel Indonesia (HI).
“Untuk Tahun Baru 2026, rencananya memang masih seperti yang dulu-dulu—dipusatkan di dua sampai tiga tempat. Tapi yang jelas, yang utama adalah di Bundaran HI, kemudian di Monas,” ujar Pramono Anung.
Tradisi Pergantian Tahun di Ibu Kota, Kini Lebih Terencana dan Inklusif
Sejak lama, Bundaran HI memang menjadi ikon perayaan Tahun Baru di Jakarta. Ribuan warga dari berbagai latar belakang berkumpul di sana untuk menyaksikan kembang api, hiburan panggung, serta momen hitung mundur yang menjadi penanda pergantian tahun. Pemerintah DKI tampaknya ingin mempertahankan tradisi tersebut, sekaligus menyempurnakannya dengan berbagai peningkatan dari segi keamanan, fasilitas publik, dan hiburan.
Tak hanya Bundaran HI, Monumen Nasional (Monas) juga akan kembali menjadi lokasi utama perayaan. Wilayah Monas—yang dikenal sebagai simbol identitas bangsa—akan dihidupkan dengan pertunjukan seni budaya, pertunjukan musik lokal hingga nasional, serta instalasi artistik bertema Tahun Baru.
Ancol dan Lapangan Banteng Jadi Calon Lokasi Alternatif
Selain kedua lokasi utama tersebut, muncul usulan untuk memperluas wilayah perayaan ke tempat-tempat lain seperti Taman Impian Jaya Ancol dan Lapangan Banteng. Kedua lokasi ini dinilai memiliki potensi besar sebagai alternatif perayaan yang lebih sejuk, ramah keluarga, dan berjarak dari pusat keramaian yang berpotensi padat.
Namun, Pramono Anung menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai lokasi tambahan ini belum final. “Kami masih mengevaluasi berbagai pertimbangan, termasuk aspek keamanan, kapasitas penonton, dan dampak lingkungan,” katanya.
Perayaan Natal Juga Jadi Fokus, Jakarta Siap Bersinar dengan Nuansa Khas
Tak hanya Tahun Baru, gubernur yang dikenal progresif ini juga menegaskan bahwa perayaan Natal 2025 telah masuk dalam agenda prioritas Pemprov DKI Jakarta. Ia menolak anggapan bahwa Natal hanya akan dirayakan melalui satu acara besar atau terpusat. Sebaliknya, Pramono menginginkan suasana Natal yang menyebar, inklusif, dan semarak di seluruh penjuru ibu kota.
Untuk menciptakan atmosfer tersebut, Pemprov DKI Jakarta memberikan izin kepada pusat perbelanjaan, mal, taman kota, hingga kawasan bisnis untuk memasang dekorasi Natal secara meriah. Lampu-lampu hias, pohon Natal raksasa, dan pertunjukan paduan suara di ruang publik pun diperbolehkan—tentu dengan tetap memperhatikan protokol ketertiban umum.
“Saya ingin Jakarta benar-benar terasa hidup selama musim perayaan ini. Bukan hanya bagi umat Kristiani, tetapi bagi seluruh warga Jakarta yang ingin menikmati kebahagiaan bersama,” ujar Pramono.