Mirwan MS, Bupati Aceh Selatan yang Buat Surat Tak Mampu Menangani Banjir Kini Kepergok Pergi Umroh: Empati atau Ego?

Mirwan MS, Bupati Aceh Selatan yang Buat Surat Tak Mampu Menangani Banjir Kini Kepergok Pergi Umroh: Empati atau Ego?

Mirwan-Instagram-

Di ranah sosial, Mirwan aktif membina yayasan panti asuhan di Jakarta dan Aceh, menunjukkan kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan. Namun, keputusannya kali ini justru memicu pertanyaan besar: apakah pengalaman dan latar belakangnya cukup untuk membentuk empati kepemimpinan yang dibutuhkan saat krisis?

Baca juga: Apa Penyebab Pnt Chris Hombokau Meninggal Dunia? Berikut Kronologi Tewasnya Pelayan Khusus Penatua Kolom 4 GMIM Yudea Paal Dua, Benarkah Kecelakaan?



Menang Tipis di Pilkada, Kini Diuji oleh Rakyat
Mirwan MS resmi menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan sejak 17 Februari 2025, setelah memenangkan Pilkada 2024 bersama wakilnya, Baital Mukadis, dengan perolehan suara 36,32% dari total suara sah. Meski menang, angka tersebut menunjukkan bahwa ia tidak memiliki mayoritas mutlak, sehingga dukungan rakyat sangat bergantung pada kinerja dan kebijakan populis yang diambilnya.

Kini, di awal masa jabatannya, Mirwan MS dihadapkan pada ujian besar: apakah ia mampu menyeimbangkan kehidupan pribadi dan tanggung jawab publik? Dan lebih dari itu, apakah rakyat masih percaya padanya sebagai sosok yang mampu memimpin di tengah krisis?

Refleksi Publik: Apa Arti Seorang Pemimpin yang Empatik?
Kasus Mirwan MS membuka diskusi luas tentang etika kepemimpinan di era digital. Di tengah transparansi informasi yang begitu cepat, setiap tindakan pejabat publik bisa langsung menjadi sorotan. Lebih dari sekadar menjalankan tugas administratif, seorang pemimpin dituntut untuk hadir secara emosional dan fisik ketika rakyatnya dalam kesulitan.


Banyak pihak menilai, seorang bupati seharusnya menunda perjalanan pribadi, sekalipun untuk ibadah, jika kondisi daerahnya sedang kritis. Bukan karena ibadahnya salah, tetapi karena timing-nya keliru. Bagi rakyat yang kehilangan rumah, keluarga, atau mata pencaharian, kepergian pemimpin mereka ke Tanah Suci terasa seperti pengkhianatan diam-diam.

 

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya