Pemerintah Percepat Kirim Bantuan Udara ke Aceh, Sumut, dan Sumbar: Tenda, Makanan Siap Saji, hingga Alat Komunikasi Jadi Prioritas
Teddy-Instagram-
Pemerintah Percepat Kirim Bantuan Udara ke Aceh, Sumut, dan Sumbar: Tenda, Makanan Siap Saji, hingga Alat Komunikasi Jadi Prioritas
Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir besar dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera—yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar)—pemerintah pusat mengerahkan armada udara terbesar dalam sepekan terakhir. Empat pesawat udara, termasuk tiga unit pesawat Hercules C-130 dan satu unit Airbus A400M yang baru saja tiba di Indonesia awal bulan ini, diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pagi (28/11/2025).
Pengiriman ini merupakan bagian dari respons cepat yang diperintahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto usai menerima laporan kondisi darurat di lapangan pada malam sebelumnya. Menteri Sekretaris Negara (Seskab), Teddy Indra Wijaya, yang turut melepas keberangkatan armada bantuan tersebut, menegaskan bahwa misi kemanusiai ini bertujuan untuk menjangkau daerah terisolasi secepat mungkin.
“Pagi ini sekitar pukul 07.30 WIB, empat pesawat telah diberangkatkan sesuai instruksi Bapak Presiden. Tiga Hercules dan satu A400M akan menuju tiga provinsi terdampak: Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh,” ungkap Teddy di Lanud Halim Perdanakusuma.
Rute Strategis Menuju Zona Bencana
Pesawat-pesawat tersebut tidak langsung mendarat di pusat kota, melainkan di bandara-bandara terdekat dengan wilayah terdampak untuk memastikan distribusi bantuan berlangsung efisien dan cepat. Rute penerbangan mencakup Bandara Internasional Minangkabau di Padang (Sumbar), Bandara Silangit di Tapanuli Utara (Sumut), serta Bandara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh dan Bandara Malikussaleh di Lhokseumawe (Aceh).
“Kami memilih bandara terdekat dari titik bencana agar logistik bisa segera didistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan, termasuk ke daerah pedalaman yang sulit dijangkau melalui jalur darat,” jelas Teddy.
Bantuan Disesuaikan dengan Kebutuhan Lapangan
Pemerintah, kata Teddy, tidak asal mengirim bantuan. Semua jenis logistik yang dikirim hari ini telah disesuaikan dengan laporan kebutuhan langsung dari para kepala daerah setempat yang telah dihubungi secara intensif oleh pemerintah pusat sejak bencana pertama kali melanda pada 25 November 2025.
“Sejak hari pertama bencana, Presiden sudah memerintahkan bantuan terus mengalir. Dan hari ini, bantuan dikirim berdasarkan permintaan spesifik dari lapangan,” tegasnya.
Dalam pengiriman kali ini, pemerintah mendistribusikan sekitar 150 unit tenda pengungsian, 64 unit perahu karet untuk evakuasi, genset guna mengatasi krisis listrik, serta 100 unit perangkat komunikasi darurat. Alat komunikasi menjadi fokus utama karena banyak wilayah terdampak mengalami putusnya jaringan seluler, menghambat koordinasi dan evakuasi.
Dukungan Kesehatan dan Logistik Kemanusiaan Lengkap
Selain kebutuhan tempat tinggal sementara dan sarana evakuasi, pemerintah juga mengirimkan makanan siap saji dalam jumlah besar untuk memastikan warga terdampak tidak kelaparan selama masa tanggap darurat. Tak kalah penting, tim medis gabungan dari TNI dan Kementerian Kesehatan turut diterjunkan, lengkap dengan tenaga dokter, perawat, dan stok obat-obatan esensial.
“Kami ingin pastikan tidak hanya bantuan fisik yang sampai, tapi juga layanan kesehatan dan kebutuhan psikologis korban terpenuhi. Tim medis kami siap bekerja 24 jam di lokasi,” tambah Teddy.
Kolaborasi Multisektor untuk Tanggap Bencana
Pengiriman bantuan ini melibatkan sinergi antara TNI AU, Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, dan maskapai penerbangan sipil. Sebelumnya, pesawat komersial juga telah digunakan untuk mengangkut logistik dalam jumlah besar, menunjukkan komitmen nasional dalam menghadapi krisis kemanusiaan.
