You and Everything Else Dibintangi Kim Go Eun dan Park Ji Hyun Apakah Lanjut Musim Kedua?

You and Everything Else Dibintangi Kim Go Eun dan Park Ji Hyun Apakah Lanjut Musim Kedua?

You-Instagram-

You and Everything Else Dibintangi Kim Go Eun dan Park Ji Hyun Apakah Lanjut Musim Kedua?
You and Everything Else: Persahabatan, Dendam, dan Cinta yang Tak Terucap — Bocoran Lengkap & Cara Nonton Full Episode Sub Indo di Netflix

Jika kamu pernah merasakan betapa rumitnya sebuah persahabatan yang dimulai dari kecil, tapi berubah jadi luka yang tak kunjung sembuh—maka You and Everything Else adalah drama Korea yang wajib kamu tonton. Dijadwalkan tayang serentak pada Jumat, 12 September 2025, drama ini akan melempar penonton ke dalam dunia emosi yang dalam, penuh konflik, dan keindahan yang menyentuh hati. Netflix menghadirkan seluruh 15 episode sekaligus, masing-masing berdurasi sekitar 60 menit, sehingga kamu bisa binge-watch tanpa harus menunggu minggu depan.



Drama ini bukan sekadar kisah cinta atau persahabatan biasa. Ini adalah perjalanan dua wanita yang hidupnya saling terikat oleh masa lalu, iri hati, pengkhianatan, dan akhirnya, cinta yang tak pernah benar-benar mati. Dan yang paling mengejutkan? Semua itu dibalut dengan nuansa realistis yang jarang ditemukan di drakor pada umumnya.

Siapa di Balik Layar? Sineas di Balik “Do You Like Brahms?” Kembali Beraksi
You and Everything Else digarap oleh sutradara legendaris Jo Young Min, sosok di balik kesuksesan Do You Like Brahms? (2020)—drama yang berhasil memukau penonton global karena kedalaman psikologis karakter dan dialog-dialognya yang penuh makna. Jo Young Min dikenal ahli dalam menggambarkan hubungan manusia yang kompleks, terutama antara teman dekat yang saling mencintai sekaligus membenci.

Sementara itu, naskahnya ditulis oleh Song Hye-Jin, penulis skenario handal yang sebelumnya melahirkan Hundred Million Stars from the Sky (2018). Kombinasi sinematik Jo Young Min dan kecerdasan naratif Song Hye-Jin menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tapi juga membuatmu berhenti sejenak untuk merenung: “Apakah aku pernah bersikap seperti mereka?”


Dua Aktris Legenda yang Menjadi Tulang Punggung Cerita
Tidak mungkin drama ini berjalan tanpa dua aktris utama yang karismatik dan mampu membawa emosi hingga ke ujung saraf penonton:

Kim Go Eun sebagai Ryu Eun Joong
Ikon K-Drama yang telah membuktikan kemampuannya lewat Goblin, Muse, dan terbaru Exhuma. Kim Go Eun kali ini berperan sebagai Eun Joong, seorang penulis skenario yang dingin, tertutup, dan menyimpan luka masa kecil yang tak pernah ia ceritakan. Ia tumbuh dalam kemiskinan, selalu merasa “kurang” dibanding sahabatnya—dan rasa itu perlahan berubah menjadi dendam yang tersembunyi.
Park Ji Hyun sebagai Cheon Sang Yeon
Wanita cantik, karismatik, dan tampak sempurna dari luar—tapi di dalam, ia menghancurkan dirinya sendiri. Park Ji Hyun, yang baru saja meledak popularitasnya lewat Flex X Cop (2024) dan Reborn Rich (2022), kali ini bermain sebagai Sang Yeon, gadis kaya yang sebenarnya hidup dalam isolasi emosional. Ia memiliki segalanya—rumah megah, keluarga mapan, karier gemilang—tapi tidak punya seseorang yang benar-benar memahaminya.
Kedua aktris ini bukan sekadar berakting. Mereka menyatu dengan peran. Setiap tatapan, setiap senyum palsu, setiap air mata yang tertahan—semuanya terasa nyata.

Spoiler Lengkap: Perjalanan Eun Joong & Sang Yeon dari SD hingga Usia 40-an
Awal: Persahabatan yang Ternoda Rasa Irinya
Di sekolah dasar, Ryu Eun Joong dan Cheon Sang Yeon adalah sahabat sejati. Mereka berbagi makan siang, berjanji akan menjadi penulis dan produser film bersama, bahkan saling memberi hadiah ulang tahun sederhana yang penuh makna. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang tak pernah diucapkan: Eun Joong iri.

Iri karena Sang Yeon punya rumah besar dengan taman belakang. Iri karena ibunya selalu membelikan baju baru. Iri karena semua orang menyukainya—termasuk pria pertama yang pernah ia cintai. Eun Joong, yang hidup di apartemen kecil bersama ibu tunggal, mulai merasa bahwa ia tidak cukup baik. Dan ketika ia gagal mengungkapkan perasaannya pada sang idola—yang ternyata juga menyukai Sang Yeon—hatinya retak.

Pemisahan: Ketika Hidup Memilih Jalan Berbeda
Menjelang SMA, mereka berpisah. Sang Yeon pindah ke sekolah elit, sementara Eun Joong tetap di sekolah negeri. Mereka tetap bertukar pesan, tapi jarak fisik memperdalam jarak emosional. Mereka tumbuh menjadi dua wanita yang sama-sama sukses—tapi di jalur yang sangat berbeda.

Eun Joong menjadi penulis skenario yang terkenal karena kejujurannya, meski hidupnya sendiri hampa. Sang Yeon menjadi produser film ternama, pemenang banyak penghargaan, tapi hidupnya kosong tanpa kehangatan manusiawi.

Pertemuan Kembali: Di Usia 30-an, Luka Lama Kembali Terbuka
Di usia 30-an, takdir mempertemukan mereka lagi di sebuah acara industri film. Sang Yeon, yang kini menjadi sosok publik yang sempurna, secara tak terduga menyebut nama Eun Joong di atas panggung—sebagai inspirasi terbesarnya. Tapi Eun Joong hanya tersenyum pahit. Ia tahu itu hanya basa-basi.

Mereka berdua saling menjauh lagi… sampai bertemu kembali di usia 40-an.

Klimaks: Permintaan Terakhir yang Menghancurkan Segalanya
Di sebuah ruangan rumah sakit yang sunyi, Sang Yeon—yang kini terbaring lemah karena penyakit langka yang tak bisa disembuhkan—memegang tangan Eun Joong dan berkata:

“Aku tidak minta maaf karena semua yang kulakukan. Tapi... aku minta kau tinggal. Hanya untuk beberapa minggu terakhir. Aku tak ingin mati sendirian.”

Itu adalah permintaan yang tak bisa ditolak. Tapi juga tak bisa dipahami sepenuhnya.

Apakah ini permohonan tulus? Atau hanya cara Sang Yeon untuk membalas dendam? Apakah Eun Joong akan memaafkan? Atau justru membiarkan dendam itu menjadi kuburan terakhir mereka?

Setiap episode setelah pertemuan ini adalah ledakan emosi yang tak terduga. Ada adegan-adegan di mana mereka duduk diam, hanya mendengarkan musik jazz di malam hari. Ada saat-saat mereka menangis bersama di tengah hujan, tanpa kata-kata. Ada pula momen-momen lucu yang membuatmu tertawa, lalu langsung menangis—karena kamu sadar: mereka masih mencintai satu sama lain, meskipun tidak pernah mengatakannya.

Latar Belakang Budaya & Tema Mendalam yang Jarang Diangkat
You and Everything Else tidak hanya soal persahabatan. Ini adalah refleksi tentang:

Kesetaraan gender dalam industri kreatif Korea
Bagaimana perempuan harus bekerja dua kali lebih keras untuk diakui, meski punya bakat yang sama.
Tekanan sosial terhadap “kesempurnaan”
Sang Yeon adalah simbol dari wanita yang “harus sempurna”—kaya, cantik, sukses—tapi justru itu yang membuatnya hancur dari dalam.
Trauma masa kecil yang tak pernah sembuh
Eun Joong bukan “wanita kuat”. Ia adalah wanita yang terluka, dan trauma itu membentuk kepribadiannya selama puluhan tahun.
Cinta yang tak pernah disebut cinta
Apakah ini romansa? Bisa jadi. Tapi lebih tepat disebut sebagai love that hurts but never leaves—cinta yang menyakitkan, tapi tak pernah benar-benar pergi.
Daftar Pemeran Pendukung yang Tak Kalah Memukau
Selain dua bintang utama, drama ini diperkuat oleh aktor-aktor pendukung yang kredibel:

Kim Gun Woo sebagai Kim Sang Hak — mantan pacar masa SMA yang menjadi titik balik persaingan antara Eun Joong dan Sang Yeon. Karakternya ambigu: apakah dia benar-benar mencintai salah satu dari mereka, atau hanya menjadi alat permainan emosional?
Kim Jae Won — berperan sebagai rekan kerja Eun Joong yang menjadi satu-satunya orang yang tahu rahasia masa lalunya.
Lee Mi-sook sebagai ibu Eun Joong — peran kecil tapi sangat berpengaruh, menggambarkan bagaimana ketidakberdayaan ibu tunggal bisa membekas pada anaknya.
Choi Soo-jin sebagai teman masa kecil Sang Yeon yang menjadi saksi bisu konflik mereka.
Semua pemain memberikan performa yang autentik, tanpa dramatisasi berlebihan. Ini bukan drama yang penuh adegan ledakan emosi—tapi justru di keheningan, lahirlah rasa sakit yang paling dalam.

Rating & Target Penonton: Untuk Siapa Drama Ini?
Netflix memberi rating 18+ untuk You and Everything Else. Alasannya jelas:

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya