Sinopsis Drakor A Hundred Memories Dibintangi Kim Da Mi dan Shin Ye Eun Full Episode Awal Hingga Tamat di Netflix Bukan LK21: Persahabatan dan Cinta Segitiga

Sinopsis Drakor A Hundred Memories Dibintangi Kim Da Mi dan Shin Ye Eun Full Episode Awal Hingga Tamat di Netflix Bukan LK21: Persahabatan dan Cinta Segitiga

A Hundred-Instagram-

Sinopsis Drakor A Hundred Memories Dibintangi Kim Da Mi dan Shin Ye Eun Full Episode Awal Hingga Tamat di Netflix Bukan LK21: Persahabatan dan Cinta Segitiga
Jika Anda sedang mencari drama Korea yang tak hanya menghibur, tapi juga menyentuh jiwa — A Hundred Memories adalah jawabannya. Drama terbaru dari JTBC ini bukan sekadar kisah cinta segitiga atau konflik keluarga biasa. Ini adalah lukisan emosional tentang perjuangan sehari-hari, mimpi yang tertunda, kejujuran yang langka, dan cinta yang tumbuh di antara derita. Dengan akting memukau dari pemeran utama Kim Da Mi dan nuansa visual yang hangat seperti secangkir teh pagi, A Hundred Memories berhasil mengubah rutinitas biasa menjadi sebuah puisi hidup.

Kehidupan di Atas Bus Nomor 100: Tempat Mimpi Tersimpan
Go Young-Rye (diperankan oleh Kim Da Mi) adalah seorang kondektur bus untuk trayek nomor 100 milik Cheona Transportation. Setiap pagi, dia bangun lebih awal, mengenakan seragam biru tua yang sudah agak pudar, lalu naik ke bus yang sama setiap hari — dengan rute yang sama, penumpang yang sama, bahkan jalan yang sama berliku-liku melalui kota kecil yang sunyi. Tapi di balik senyum manisnya dan keramahan yang selalu ia tunjukkan pada penumpang, ada satu rahasia yang tak pernah ia ungkapkan: dia sering mabuk di dalam bus.



Bukan karena kesenangan, bukan pula karena kebiasaan buruk. Tapi karena tubuhnya lelah — lelah menahan sakit kepala akibat gerakan bus yang tak stabil, lelah menahan mual setelah tidur kurang, dan lelah karena tidak punya waktu untuk istirahat. Setiap kali bus berhenti di halte, Young-Rye akan bersembunyi di belakang pintu, menahan muntah, menahan air mata, dan menahan rasa malu. Karena baginya, pekerjaan ini bukan sekadar jabatan — ini adalah tulang punggung keluarganya.

Ibunya, seorang ibu tunggal yang bekerja keras sebagai penjual sayur keliling, hampir tak pernah bisa beristirahat. Uang yang didapat Young-Rye dari gaji kondektur digunakan untuk membayar biaya hidup, obat-obatan ibunya, dan — yang paling penting — tabungan untuk kuliah. Ya, Young-Rye punya impian besar: menjadi guru. Tapi impian itu harus ditunda, hari demi hari, bulan demi bulan, karena kenyataan hidup yang tak pernah memberinya ruang bernapas.

Sahabat Sejati: Seo Jong-Hee, Cahaya di Balik Kabut
Di sisi lain, ada Seo Jong-Hee (Shin Ye-Eun), rekan kerja sekaligus sahabat dekat Young-Rye. Gadis cantik, berwajah polos, dan penuh semangat ini tampak seperti sosok yang sempurna — sampai Anda tahu kisah dibaliknya. Jong-Hee berasal dari keluarga yang hancur: ayahnya hilang tanpa kabar, ibunya menderita depresi berat, dan adik laki-lakinya, Seo Jong-Nam (Jung Jae Kwang), baru saja keluar dari penjara karena kasus pencurian kecil demi menyambung hidup.


Meski begitu, Jong-Hee tak pernah menyerah. Dia bekerja keras, tersenyum meski hatinya retak, dan selalu menjadi tempat curhat Young-Rye. Keduanya saling melengkapi: Young-Rye yang tenang dan bijaksana, Jong-Hee yang impulsif dan penuh emosi. Mereka bukan sekadar teman kerja — mereka adalah saudara angkat yang dipilih oleh takdir.

Namun, di tengah semua kehangatan itu, muncul satu hal yang mengacak-acak ketenangan mereka: Han Jae-Pil (Heo Nam-Jun).

Cinta Pertama yang Tak Bisa Dilupakan: Han Jae-Pil, Pria dengan Luka Tersembunyi
Anak dari pemilik toko serba ada "Jae Pil Mart", Han Jae-Pil adalah pria tampan, ramah, dan punya senyum yang membuat hati siapa pun meleleh. Di mata Young-Rye dan Jong-Hee, dia adalah pria ideal — lembut, sabar, dan selalu menyediakan camilan gratis untuk para kondektur saat mereka lelah. Tapi di balik sorot matanya yang bersinar, ada luka yang tak pernah ia ceritakan.

Jae-Pil dulu adalah siswa berprestasi yang bercita-cita menjadi arsitek. Tapi hidup berubah ketika ayahnya jatuh sakit, dan toko keluarga nyaris bangkrut. Ia harus meninggalkan kuliah, mengambil alih bisnis keluarga, dan menanggung beban finansial yang berat. Ia tidak marah. Ia tidak mengeluh. Tapi diam-diam, ia merasa seperti kehilangan dirinya sendiri.

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya