Budi Arie Setiadi Unfollow Instagram Prabowo Subianto Pasca Direshuffle: Drama Politik atau Sekadar Emosi Sesaat?

Budi arie-Instagram-
Budi Arie Setiadi Unfollow Instagram Prabowo Subianto Pasca Direshuffle: Drama Politik atau Sekadar Emosi Sesaat?
Dunia politik Indonesia kembali diwarnai drama yang bikin netizen heboh. Kali ini, sorotan tertuju pada mantan Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, yang kedapatan berhenti mengikuti (unfollow) akun Instagram resmi Presiden Prabowo Subianto pasca direshuffle dari kabinet. Aksi kecil di media sosial ini langsung memicu gelombang spekulasi, cibiran, hingga analisis mendalam dari warganet dan pengamat politik.
Dari Istana ke Feed Instagram: Jejak Digital yang Jadi Sorotan
Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok dekat dengan lingkaran kekuasaan, kini justru menjadi bahan perbincangan bukan karena kebijakan atau pidatonya, melainkan karena aktivitasnya di Instagram. Pada 9 September 2025, akun Twitter @keharyapatihan membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menunjukkan bahwa akun Instagram resmi Budi Arie (@budiariesetiadi) sudah tidak lagi mengikuti akun Presiden Prabowo Subianto (@prabowo).
“Breaking news: Beneran diunfoll,” tulis pesan dalam screenshot tersebut, yang langsung viral dan dibagikan ribuan kali.
Tak lama berselang, akun @indopopbase juga ikut mengamplifikasi kabar ini dengan cuitan: “Mantan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berhenti mengikuti Instagram Prabowo Subianto menyusul perombakan kabinet.” Cuitan ini pun langsung menjadi trending topic, menarik perhatian lebih dari 164.800 pengguna Twitter dalam hitungan jam.
Reshuffle Kabinet, Lalu “Reshuffle” Followers?
Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada awal September 2025 memang mengejutkan banyak pihak. Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, digantikan oleh Ferry Juliantono — sosok yang dianggap lebih segar dan memiliki latar belakang berbeda.
Namun, alih-alih fokus pada transisi kebijakan atau program kerja, publik justru disuguhi “drama digital” yang tak kalah menarik: unfollow akun Instagram sang presiden.
Bagi sebagian orang, ini mungkin terlihat sepele — hanya soal klik tombol “unfollow”. Tapi di era media sosial, di mana setiap like, follow, dan repost bisa jadi simbol loyalitas atau protes, aksi Budi Arie ini langsung dibaca sebagai bentuk ketidakpuasan, kekecewaan, atau bahkan “ngambek” pasca dicopot dari jabatan menteri.
Reaksi Warganet: Dari Cibiran Hingga Sindiran Pedas
Tak butuh waktu lama bagi netizen untuk memberikan komentar — mulai dari yang lucu, sinis, hingga filosofis.
Akun @pawliticss misalnya, menulis: “Kayak bocil kalau gak diajak main unfollow wkwkwk.” Sindiran ini langsung mendapat ratusan like dan retweet, mencerminkan bagaimana publik membaca aksi Budi Arie sebagai reaksi emosional layaknya remaja.
Sementara akun @saddamweb3 menambahkan: “Bro berubah dari perombakan kabinet ke perombakan Instagram dengan sangat cepat lmao.” Komentar ini menyindir betapa cepatnya dinamika politik berubah menjadi drama media sosial.
Ada pula yang berspekulasi lebih jauh. Akun @srwicak menulis: “Ngambek apa gimana, jangan-jangan diblok juga.” Sedangkan @mantusekda menimpali: “Wkwkkw kayak anak SMP pas putus.”
Reaksi-reaksi ini menunjukkan bahwa publik tidak hanya memperhatikan kebijakan politik, tapi juga “gesture” kecil para pejabat — termasuk di ranah digital.
Antara Simbolik dan Strategi: Apa Makna Sebenarnya?
Namun, apakah unfollow ini benar-benar bermakna politis? Atau hanya kebetulan teknis — misalnya, sedang bersih-bersih following list?
Pengamat media sosial dan politik, Dr. Rina Suryani, mengatakan bahwa di era digital, setiap tindakan di media sosial bisa dibaca sebagai pesan simbolik. “Mengikuti atau berhenti mengikuti akun seorang presiden, apalagi mantan atasannya, bisa ditafsirkan sebagai bentuk dukungan, jarak, atau bahkan protes. Terlepas dari niat aslinya, publik akan membaca itu sebagai sinyal,” ujarnya.
Di sisi lain, ada pula yang menduga ini bagian dari strategi personal branding. Dengan “unfollow” Prabowo, Budi Arie mungkin ingin menunjukkan independensinya pasca keluar dari kabinet — atau justru memancing perhatian agar tetap relevan di tengah sorotan publik.
Mahfud MD Ikut Berkomentar: “Kapabilitasnya Memang Tidak Ada”
Tak hanya warganet, tokoh politik senior pun ikut meramaikan. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, dalam sebuah wawancara eksklusif, menyebut bahwa reshuffle Budi Arie bukan tanpa alasan.
“Kapabilitasnya memang tidak ada,” ujar Mahfud singkat, menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo untuk menggantinya adalah langkah yang tepat demi efektivitas pemerintahan.