KLARIFIKASI Salsa Erwina Usai Gelar Aksi Damai Pajang Bendera Merah Putih di Kursi Taman dan Foto Prabowo-Gibran Bersama Korban Demo Hingga di Denmark: Aku Gak Tau!

Salsa-Instagram-
KLARIFIKASI Salsa Erwina Usai Gelar Aksi Damai Pajang Bendera Merah Putih di Kursi Taman dan Foto Prabowo-Gibran Bersama Korban Demo Hingga di Denmark: Aku Gak Tau!
Salsa Erwina Hutagalung Kembali Jadi Viral Usai Aksi Damai di Denmark: Blunder Bendera Merah Putih & Foto Prabowo-Gibran, Buat Netizen Geram, Ini Fakta Lengkapnya!
Nama Salsa Erwina Hutagalung kembali menghiasi jagat maya Indonesia, bukan karena prestasi akademik atau konten podcast inspiratifnya, melainkan karena kontroversi yang memicu gelombang kritik dari netizen. Sabtu, 6 September 2025, Salsa bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan komunitas mahasiswa lainnya di Denmark yang tergabung dalam gerakan “Denmark Bergerak” menggelar aksi damai di pusat kota Copenhagen.
Aksi ini digelar dengan tujuan mulia: menarik perhatian internasional terhadap situasi politik dan sosial di Indonesia yang — menurut mereka — mulai dibungkam oleh media arus utama. Namun, niat baik itu justru berujung pada kehebohan nasional setelah foto-foto dokumentasi aksi tersebar luas di media sosial, terutama Instagram.
Bendera Merah Putih di Atas Kursi & Foto Prabowo-Gibran yang Picu Amarah Netizen
Salah satu momen yang paling menyulut emosi publik adalah ketika bendera Merah Putih — simbol kedaulatan bangsa — terlihat diletakkan begitu saja di atas kursi plastik, seolah bukan benda sakral. Tak hanya itu, di tengah spanduk aksi yang memuat wajah para korban demonstrasi 29 Agustus 2025, muncul gambar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diedit seakan sedang menutup telinga — simbol ketidakpedulian terhadap jeritan rakyat.
Netizen pun langsung “menyerbu” akun Instagram Salsa Erwina. Ribuan komentar bernada keras, kecewa, bahkan marah, membanjiri unggahan terkait aksi tersebut. Banyak yang menilai bahwa simbol negara dan kepala negara seharusnya tidak dijadikan alat propaganda politik apalagi dengan cara yang dianggap merendahkan.
Salsa Klarifikasi: “Saya Tak Tahu Soal Foto dan Bendera”
Tak tinggal diam, Salsa segera memberikan klarifikasi melalui unggahan panjang di Instagram Story dan feed-nya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui akan ada penggunaan foto Presiden dan Wapres, apalagi penempatan bendera Merah Putih di atas kursi. Menurutnya, fokus utama aksi adalah isu “17+8” — sebuah simbol tuntutan reformasi menyeluruh terhadap lembaga negara seperti DPR, Polri, dan TNI.
“Saya datang untuk menyuarakan aspirasi rakyat, bukan untuk menghina simbol negara atau pemimpin,” tulis Salsa dalam keterangan panjangnya. Ia juga meminta agar publik tetap fokus pada substansi gerakan, bukan terjebak pada simbol-simbol yang — menurutnya — bukan inisiatifnya.
Namun, klarifikasi ini justru memperkeruh suasana. Banyak netizen yang menilai Salsa “lepas tangan” dan tidak bertanggung jawab sebagai figur publik yang ikut serta dalam aksi tersebut. Apalagi, sehari sebelumnya, Salsa sempat membela “Bu Ana” — seorang perempuan berjilbab pink yang viral karena orasinya yang kontroversial: menyerukan penurunan Presiden Prabowo dan mendukung Anies Baswedan, bahkan disertai ancaman terhadap etnis Tionghoa.
Siapa Sebenarnya Salsa Erwina Hutagalung?
Sebelum terjun ke dunia konten dan aktivisme digital, Salsa dikenal sebagai sosok akademisi muda yang cemerlang. Prestasinya bukan main-main: pada tahun 2014, ia berhasil menjadi juara lomba debat internasional di Nanyang Technological University (NTU), Singapura — sebuah pencapaian yang membuktikan kemampuan analitis, retorika, dan keberaniannya dalam berargumen di panggung global.