SBS Dikecam Publik Korea karena Perlakuan Tak Berempati Terhadap Ji Suk Jin di 2025 Entertainment Awards: Saat Duka Diubah Jadi Bahan Hiburan
Sbs-Instagram-
Tanggung Jawab Media: Antara Hiburan dan Empati
Insiden ini memicu perdebatan luas tentang tanggung jawab etis media dalam mengemas konten hiburan. Apakah segala sesuatu boleh dijadikan bahan tawa asal mendatangkan rating? Atau apakah ada garis merah yang tak boleh dilanggar, terutama saat menyangkut kematian dan duka?
Pakar komunikasi dari Universitas Korea Selatan, Prof. Lee Min-jae, mengatakan, “Media memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi publik. Ketika mereka memilih untuk mengeksploitasi duka seseorang demi hiburan, mereka tidak hanya melukai individu tersebut, tetapi juga merusak integritas industri secara keseluruhan.”
Sampai artikel ini ditulis, SBS belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, tekanan publik terus meningkat, dengan tagar seperti #RespectJiSukJin dan #SBSApologize menduduki trending topik di Twitter Korea sejak Selasa malam (30 Desember 2025).
Ji Suk Jin: Legenda yang Pantas Dihormati, Bukan Dieksploitasi
Lahir pada 10 Februari 1969, Ji Suk Jin memulai karier hiburannya pada awal 1990-an dan perlahan-lahan membangun reputasi sebagai salah satu entertainer paling dihormati di Korea. Dikenal karena kemampuannya membaca situasi, Ji Suk Jin kerap menjadi “suara hati” dalam berbagai variety show. Ia juga dikenal dekat dengan keluarga, terutama ibunya, yang selama ini menjadi sosok penting dalam kehidupannya.
Penghargaan yang ia raih selama karier—termasuk SBS Entertainment Award pada 2014 dan 2020—adalah bukti dedikasinya pada dunia hiburan. Namun, tak satupun dari pencapaian itu seharusnya dibayangi oleh insiden yang menodai martabatnya di panggung yang seharusnya justru memuliakannya.
