Kasus Penggantian Data Ijazah di Universitas Halu Oleo: Siapa Sebenarnya Ayu Amanda yang Berjuang Merebut Kembali Identitas Akademiknya?
Ayu-Instagram-
Kasus Penggantian Data Ijazah di Universitas Halu Oleo: Siapa Sebenarnya Ayu Amanda yang Berjuang Merebut Kembali Identitas Akademiknya?
Di tengah hiruk-pikuk dunia digital, muncul kisah memilukan sekaligus menggugah kesadaran publik tentang integritas data akademik di perguruan tinggi. Nama Ayu Amanda, seorang lulusan Universitas Halu Oleo (UNHALU), tiba-tiba menjadi sorotan nasional setelah ia mengungkap dugaan manipulasi data ijazah yang menimpa dirinya—dan kemungkinan besar, juga menimpa banyak alumni lain.
Melalui unggahan viral di platform TikTok pada 28 Desember 2025, Ayu dengan emosi yang membara mengungkap fakta mencengangkan: nama resminya di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) telah diganti menjadi “Basri”—padahal ia sendiri yang menyelesaikan studi, mengikuti ujian, dan menyelesaikan semua persyaratan akademik.
Bagaimana mungkin seorang perempuan yang telah bekerja keras selama empat tahun di bangku kuliah, lalu mengabdi di pelosok Papua sebagai insinyur, justru kehilangan identitas akademiknya sendiri?
Awal Mula Skandal: Data Akademik yang “Dijual”
Ayu Amanda lulus dari Program Studi S1 Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo, tiga tahun lalu. Namun baru-baru ini, saat ia mengecek status kelulusannya di PDDikti—sistem resmi yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)—ia terkejut bukan kepalang.
Alih-alih menemukan namanya sendiri, yang muncul justru “Basri”, sebuah nama asing yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dalam video berdurasi dua menit yang kini telah ditonton lebih dari 1 juta kali, Ayu berseru dengan nada geram:
“UNHALU, UNHALU, UHO, kalian dibayar berapa sih sama si Basri-Basri ini? Si siluman ini—dia dari mana? Kenapa kalian bisa dibayar hanya untuk mengganti kedudukanku sebagai pemilik ijazah asli?”
Ungkapan “siluman” yang ia gunakan bukanlah hiperbola semata. Bagi Ayu, ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangannya selama kuliah—dan potensi pelanggaran hukum serius terhadap integritas data pendidikan nasional.
Bukan Kasus Isolated: Banyak Alumni Lain Jadi Korban?
Ayu mengungkapkan bahwa ia awalnya memilih diam, mengira ini hanya masalah administratif biasa. Namun setelah berdiskusi dengan rekan-rekan sesama alumni, ternyata bukan hanya dirinya yang mengalami nasib serupa.
“Wajar dong saya berkata kasar karena saya jengkel. Ini sudah terjadi tiga tahun lalu! Saya baru cek lagi di PDDikti, dan ternyata si ‘siluman’ itu masih bertengger. Teman-temanku juga banyak yang mengalami hal yang sama. Entah mereka sudah diubah kembali atau belum, tapi saya belum. Dan saya tidak terima ini!” tegasnya.
Pernyataan tersebut memicu kekhawatiran luas: apakah ini bentuk modus perdagangan data ijazah oleh oknum di lingkungan kampus? Jika iya, seberapa sistematis praktik ini berlangsung, dan berapa banyak lulusan yang menjadi korban?
Profil Ayu Amanda: Perempuan Teknik yang Mengabdi di Papua
Siapa sebenarnya Ayu Amanda di balik amarah dan kekecewaannya?
Lahir dan besar di Sulawesi Tenggara—wilayah yang juga menjadi lokasi kampus Universitas Halu Oleo—Ayu adalah sosok perempuan pekerja keras yang memilih mengejar karier di bidang teknik, sebuah sektor yang masih didominasi laki-laki.
Setelah lulus, ia langsung terjun ke lapangan. Pengalaman pertamanya adalah sebagai Teknisi Sistem Perpipaan Desa di Desa Kapota, Wakatobi, tempat ia membantu membangun infrastruktur air bersih untuk masyarakat pesisir.
Tak berhenti di situ, Ayu kemudian bergabung dengan PT Portal Engineering Perkasa, perusahaan konstruksi ternama yang terlibat dalam proyek strategis pemerintah: pembangunan Jembatan Penghubung Trans Papua di Desa Weianggi, Windesi, Papua Barat.
Kini, ia menjabat sebagai HSE (Health, Safety, and Environment) Supervisor, posisi krusial yang menjamin keselamatan kerja di proyek infrastruktur berskala besar. Di sela kesibukannya, Ayu aktif membagikan kisah kehidupan profesionalnya di media sosial—terutama di TikTok (@amanda_ay09), yang kini diikuti oleh 4.474 pengguna dan terus bertambah sejak videonya viral.
