Tangsel Darurat Sampah: Kementerian KLHK Izinkan Sementara Pembukaan Kembali TPA Cipeucang
sampah-Pexels/pixabay-
Respons Warga dan Aktivis Lingkungan
Langkah pembukaan kembali TPA Cipeucang disambut dengan campuran lega dan kekhawatiran oleh warga sekitar. Di satu sisi, mereka memahami urgensi menghindari penumpukan sampah di lingkungan permukiman. Namun di sisi lain, kekhawatiran akan dampak polusi udara, air tanah, dan bau tak sedap kembali mengemuka.
“Kami tidak menolak, tapi minta transparansi soal standar operasional dan pemantauan lingkungan,” ujar Rina, warga Cipeucang, saat diwawancarai oleh tim redaksi.
Sementara itu, sejumlah aktivis lingkungan menilai bahwa krisis ini adalah peringatan keras bagi pemerintah daerah untuk segera memperkuat sistem ekonomi sirkular, edukasi masyarakat soal pemilahan sampah, dan insentif bagi pelaku usaha dalam pengelolaan limbah.
Menuju Kota Tangsel yang Lebih Berkelanjutan
Menteri Hanif menegaskan bahwa izin operasional sementara TPA Cipeucang bukan berarti menghentikan proses penutupan permanen. Justru, ini adalah jeda strategis untuk mempercepat transisi menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Penutupan permanen tetap menjadi target. Tapi dalam kondisi darurat seperti ini, kita harus fleksibel. Yang penting, semua pihak—pemerintah, swasta, dan masyarakat—harus bergerak bersama,” tandasnya.
Sementara itu, Pemkot Tangsel dikabarkan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Darurat Sampah, yang akan bertugas mengkoordinasikan distribusi sampah, sosialisasi pemilahan, hingga pengawasan operasional TPA sementara.