Harga Emas di Pegadaian Melonjak Tajam, Namun Emas Antam Kembali 'Hilang' dari Daftar Penjualan
Emas Antam--
Harga Emas di Pegadaian Melonjak Tajam, Namun Emas Antam Kembali 'Hilang' dari Daftar Penjualan
Di tengah euforia akhir tahun dan lonjakan permintaan logam mulia sebagai instrumen investasi serta hadiah Natal, PT Pegadaian (Persero) mencatat kenaikan signifikan pada harga emas batangan yang dijual melalui platform resminya, Sahabat Pegadaian. Namun, di balik kenaikan harga yang menggembirakan bagi investor, muncul kejutan lain: emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali tidak tersedia untuk diperdagangkan.
Ya, pada Rabu, 24 Desember 2025, situs resmi Sahabat Pegadaian sama sekali tidak menampilkan daftar harga emas Antam—baik untuk ukuran terkecil 0,5 gram maupun ukuran terbesar 1.000 gram. Ketiadaan emas Antam di platform milik BUMN ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, dari 26 Mei hingga 1 Agustus 2025, emas Antam sempat 'menghilang' selama lebih dari dua bulan tanpa penjelasan resmi yang memadai. Kini, seolah mengulang skenario yang sama, masyarakat kembali dibuat penasaran: apa penyebab ketiadaan emas Antam di Pegadaian?
Kenaikan Harga Emas UBS dan Galeri 24: Investasi Makin Menggiurkan
Meski Antam absen, Pegadaian tetap menyediakan alternatif emas batangan dari produsen lain, yang harganya justru mengalami lonjakan tajam dalam sehari terakhir. Salah satunya adalah emas batangan produksi PT Untung Bersama Sejahtera (UBS)—produsen emas swasta terkemuka yang telah bersertifikasi LBMA (London Bullion Market Association).
Untuk ukuran 0,5 gram, emas UBS dijual seharga Rp1.433.000, naik Rp31.000 dibandingkan harga Selasa (23/12/2025). Sementara itu, untuk ukuran 1 gram, harganya mencapai Rp2.652.000, melonjak Rp59.000 hanya dalam 24 jam.
Tak kalah mengesankan, emas Galeri 24—produk logam mulia dari perusahaan yang berada di bawah naungan PP (Pembangunan Perumahan)—juga mencatat peningkatan harga yang signifikan. Emas Galeri 24 ukuran 0,5 gram kini dijual seharga Rp1.361.000, naik Rp30.000 dari hari sebelumnya. Sedangkan untuk ukuran 1 gram, harganya mencapai Rp2.594.000, atau Rp58.000 lebih tinggi dibanding Selasa kemarin.
Lonjakan ini mencerminkan tekanan permintaan yang tinggi menjelang akhir tahun, ditambah dengan ketidakpastian ekonomi global dan potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed pada awal 2026. Emas, sebagai safe-haven asset, kembali menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam mengamankan nilai kekayaan.
Mengapa Emas Antam Tak Tersedia di Pegadaian?
Ketiadaan emas Antam di Pegadaian bukan hanya mengherankan, tetapi juga memicu spekulasi di kalangan investor ritel. Beberapa analis menduga bahwa kendala pasokan atau realokasi stok oleh Antam mungkin menjadi penyebab utamanya. Bisa jadi, Antam lebih fokus memenuhi permintaan dari saluran distribusi langsung, seperti Butik Emas Antam atau marketplace resmi Logam Mulia, yang belakangan juga mengalami lonjakan transaksi.
Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi baik dari pihak Pegadaian maupun Antam yang menjelaskan alasan di balik ketiadaan tersebut. Padahal, bagi masyarakat awam, emas Antam masih dianggap sebagai standar emas investasi paling tepercaya karena dukungan pemerintah, transparansi harga harian, serta likuiditas tinggi di pasar sekunder.