Wali Kota Ternate Niat Skakmat Sherly Tjoanda, Justru Dibongkar M. Tauhid Soleman Tak Hadir Saat Kunjungan Resmi – Siapa Sebenarnya yang Mangkir dari Tugas?
Tauhid-Instagram-
“Ketidakhadiran kepala daerah dalam acara resmi yang melibatkan pejabat pusat bisa dianggap sebagai bentuk ketidaksiapan dalam menjalin kemitraan strategis. Ini berpotensi menghambat alokasi program dan anggaran untuk daerah,” jelasnya.
Pelajaran untuk Pemimpin Daerah
Peristiwa ini mestinya menjadi tamparan keras bagi seluruh pejabat publik: di tengah tuntutan transparansi dan akuntabilitas, setiap tindakan—atau ketidakhadiran—akan segera dinilai oleh rakyat. Bukan hanya kebijakan, tetapi juga etika kerja, kedisiplinan, dan sikap hormat terhadap sesama institusi pemerintahan menjadi bahan evaluasi publik.
Wali Kota Tauhid Soleman kini dihadapkan pada dua pilihan: bertahan pada narasi kritiknya terhadap Gubernur, atau membuktikan komitmennya melalui aksi nyata dan kehadiran aktif dalam setiap agenda pemerintahan.
Penutup: Siapa yang Harus Bercermin?
Kisah “skakmat” ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan bukanlah pertunjukan retorika, melainkan serangkaian tindakan yang konsisten dan bertanggung jawab. Publik kini menunggu langkah konkret dari kedua belah pihak—apakah mereka akan terus saling menyalahkan, atau justru memperkuat kolaborasi demi pembangunan Maluku Utara yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Bagi masyarakat Ternate, satu hal jelas: mereka tidak butuh drama politik, tapi hasil nyata. Dan dalam drama ini, siapa pun yang absen dari tugasnya—meski berposisi sebagai korban—akan tetap dipanggil oleh suara rakyat.
