Profil Tampang Janice Tjen Lengkap Umur, Agama dan IG Atlet Indonesia Berhasil Raih Emas Ganda Putri Tenis SEA Games 2025 Bersama Aldila Sutjiadi

Profil Tampang Janice Tjen Lengkap Umur, Agama dan IG Atlet Indonesia Berhasil Raih Emas Ganda Putri Tenis SEA Games 2025 Bersama Aldila Sutjiadi

Aldila-Instagram-

Profil Tampang Janice Tjen Lengkap Umur, Agama dan IG Atlet Indonesia Berhasil Raih Emas Ganda Putri Tenis SEA Games 2025 Bersama Aldila Sutjiadi
Di bawah terik matahari Bangkok yang menyengat pagi itu, Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen menulis kisah kebangkitan yang tak terlupakan. Pasangan ganda putri andalan Indonesia menaklukkan wakil tuan rumah, Patcharin Cheapchandej dan Thasasporn Naklo, dalam laga final tenis SEA Games 2025 yang digelar Jumat (19/12) di Tennis Development Center, Bangkok. Dengan dominasi luar biasa, mereka menang telak dua set langsung, 6-2, 6-1, dan menggenggam medali emas yang sangat berarti—bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi seluruh kontingen Merah Putih.

Kemenangan ini bukan sekadar tambahan angka di papan medali. Ia adalah simbol resilien, perjuangan, dan kemampuan pulih dari kekecewaan. Bagi Janice Tjen, yang terpaksa mundur dari nomor tunggal putri karena masalah kesehatan di babak semifinal, emas ini menjadi tebusan manis atas rasa pahit yang sempat menghantui kariernya di ajang regional ini. Sementara bagi Aldila Sutjiadi, sang veteran lapangan hijau, ini menambahkan satu lagi mahkota di antara deretan prestasi internasionalnya.



Dominasi Tanpa Ampun dari Awal Hingga Akhir
Sejak servis pertama dilepaskan, Aldila dan Janice menunjukkan bahwa mereka datang bukan hanya untuk bermain—tapi untuk menang. Mereka mengambil alih kendali permainan sejak awal set pertama, menekan lawan dengan ritme cepat, umpan-umpan presisi, dan koordinasi yang nyaris sempurna. Patcharin dan Thasasporn, yang diberi dukungan penuh oleh penonton tuan rumah, terlihat kewalahan menahan gempuran bertubi-tubi dari pasangan Indonesia.

Dalam waktu singkat, Aldila/Janice sudah memimpin jauh. Pukulan forehand Janice yang agresif dan backhand slice yang akurat menjadi senjata utama, sementara Aldila tampil tenang dan strategis, membaca pola permainan lawan dengan ketajaman seorang jenderal lapangan. Set pertama berakhir dengan skor 6-2 dalam tempo yang relatif cepat.

Tidak ada pelonggaran di set kedua. Justru sebaliknya—duo Merah Putih semakin meningkatkan intensitas. Mereka memanfaatkan setiap celah yang diberikan lawan, mengkonversi break point dengan efisien, dan menjaga fokus meski tribun dipenuhi sorak sorai pendukung Thailand. Hasilnya? Set kedua berakhir bahkan lebih cepat: 6-1. Tak ada celah, tak ada drama. Hanya kemenangan yang tuntas dan penuh wibawa.


Janice Tjen: Dari Kegagalan ke Puncak Kemenangan
Bagi Janice Tjen—atlet muda kelahiran Jakarta, 6 Mei 2002—medali emas ini adalah bukti nyata bahwa kekecewaan bukan akhir, melainkan awal baru. Sehari sebelum final, ia harus menelan pil pahit: mundur dari semifinal tunggal putri akibat heat exhaustion, sebuah kondisi yang membuatnya kehilangan kesempatan merebut medali di nomor individu. Namun, alih-alih menyerah, Janice memilih bangkit.

“Saya tidak ingin pulang dengan tangan hampa,” ujar Janice dalam wawancara singkat setelah pertandingan. “Aku tahu Aldila percaya padaku. Kami berdua ingin membuktikan bahwa Indonesia masih punya tempat di tenis Asia.”

Dan bukti itu nyata. Janice, yang kini dikenal sebagai salah satu wajah paling berpengaruh dalam kebangkitan tenis putri Indonesia, menunjukkan kedewasaan atletik yang mengesankan. Ia bukan hanya mengandalkan power, tetapi juga kecerdasan taktik, kecepatan reaksi, dan chemistry luar biasa dengan pasangannya.

Pencapaiannya di 2025 memang luar biasa: selain medali emas SEA Games, ia juga menjadi petenis Indonesia pertama yang lolos ke babak utama Grand Slam era pasca-Angelique Widjaja—tepatnya di US Open 2025. Di akhir tahun ini, ia mencatatkan peringkat tertinggi dalam kariernya di WTA: nomor 53 dunia untuk tunggal dan 82 untuk ganda.

Aldila Sutjiadi: Sang Legenda yang Terus Menulis Sejarah
Di sisi lain, Aldila Sutjiadi—lahir di Jakarta, 2 Mei 1995—terus menulis legasinya sebagai salah satu petenis paling sukses dalam sejarah Indonesia. Lulusan Universitas Kentucky ini telah mengukir banyak sejarah: juara ganda WTA pertama sejak 2003, semifinalis Grand Slam di French Open dan Wimbledon 2023 (ganda campuran), serta semifinalis US Open 2024 (ganda putri).

Prestasinya di SEA Games pun konsisten. Ia telah mengoleksi emas ganda campuran berturut-turut di 2019 dan 2021. Kini, bersama Janice, ia menambahkan emas ganda putri yang memperkaya koleksi medali internasionalnya. Dengan peringkat tertinggi dunia nomor 26 di ganda (Oktober 2023), Aldila tak hanya menjadi mentor, tapi juga pilar utama tim tenis nasional.

Yang membuat kemenangan ini semakin istimewa adalah sinergi generasi: Aldila yang berpengalaman dengan Janice yang penuh semangat muda. Kombinasi itu menciptakan keseimbangan sempurna di lapangan—pengalaman bertemu dengan ambisi, strategi bertemu dengan energi.

Puncak dari Target yang Terlampaui
Kemenangan Aldila/Janice bukan hanya kemenangan individu. Ia menjadi bagian dari kesuksesan besar kontingen Indonesia di SEA Games ke-33. Dengan tambahan emas ini, Indonesia kini telah mengumpulkan 83 medali emas, 93 perak, dan 103 perunggu—melampaui target awal Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang memasang angka 80 emas.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya