Resbobb Ditangkap Polisi Setelah Viral Ujar Kebencian terhadap Suku Sunda dan Persib: Kasus yang Memantik Amarah Publik
Resbob-Instagram-
Pentingnya Literasi Digital dan Toleransi di Era Media Sosial
Kasus Resbobb juga menjadi pengingat pentingnya literasi digital di tengah maraknya konten provokatif di platform streaming dan media sosial. Para konten kreator, terutama yang memiliki puluhan hingga jutaan pengikut, harus menyadari bahwa kebebasan berekspresi bukan berarti bebas menyakiti kelompok lain. Budaya Sunda, seperti halnya budaya daerah lain di Indonesia, adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan bangsa yang patut dihormati, bukan dihina.
Baca juga: 3 HP Mid-Range Terbaik Akhir 2025: Spek Flagship, Harga Masuk Akal, Performa Mengguncang!
Ke depan, banyak pihak menyerukan perlunya edukasi lebih intensif tentang etika digital, serta penguatan regulasi terhadap konten-konten beracun yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Penutup: Saatnya Akuntabilitas, Bukan Sekadar Sensasi
Penangkapan Resbobb menunjukkan bahwa sistem penegakan hukum di Indonesia tidak diam menyaksikan penyebaran kebencian berbasis identitas. Namun, yang lebih penting dari sekadar menangkap pelaku adalah membangun kesadaran kolektif: bahwa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika hanya bisa dipertahankan jika setiap warganya saling menghargai, bukan saling membenci.
Sementara itu, proses hukum terhadap Resbobb terus berjalan. Masyarakat kini menunggu langkah berikutnya dari kepolisian—bukan hanya sebagai bentuk penegakan hukum, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap keberagaman budaya yang menjadi jantung dari bangsa ini.
(*)