Alexander Ketaren Sakit Apa? Benarkah Akibat Serangan Jantung? Berikut Kronologi Tewasnya Tokoh Masyarakat Karo
Alexander-Instagram-
Alexander Ketaren Sakit Apa? Benarkah Akibat Serangan Jantung? Berikut Kronologi Tewasnya Tokoh Masyarakat Karo pada Sabtu, 13 Desember 2025 di Guangzhou, Tiongkok
Tokoh Masyarakat Karo Alexander Ketaren Meninggal Dunia di Guangzhou: Siapa Dia, Usia Berapa, dan Apa Penyebab Wafatnya?
Dunia kemasyarakatan Sumatera Utara, khususnya komunitas Karo, sedang berduka. Salah satu tokoh paling dihormati dan dicintai, Alexander Ketaren, dilaporkan meninggal dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada Sabtu, 13 Desember 2025, sekitar pukul 19.00 WIB. Kabar duka ini langsung menyebar luas di media sosial dan mengejutkan banyak pihak, mengingat reputasi almarhum sebagai sosok yang aktif, peduli, dan penuh dedikasi terhadap kepentingan rakyat kecil.
Hingga kini, informasi mengenai penyebab kematian dan usia pasti Alexander Ketaren masih belum diumumkan secara resmi oleh keluarga maupun pihak terkait. Namun, kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, sahabat, rekan seperjuangan, serta masyarakat luas yang selama ini mengenalnya sebagai figur penuh integritas dan empati.
Sosok yang Dikenang: Aktivis Sosial dan Pendengar yang Baik
Alexander Ketaren bukan sekadar nama di kalangan masyarakat Karo—ia adalah abang, sahabat, sekaligus pejuang sosial yang tak pernah ragu berdiri di garis depan demi membela hak-hak masyarakat marginal. Semasa hidup, ia dikenal sangat aktif dalam berbagai forum diskusi publik, kegiatan sosial, dan upaya advokasi untuk memperjuangkan keadilan sosial.
Ia kerap tampil dalam pertemuan adat, diskusi kebijakan lokal, hingga forum lintas komunitas untuk menyuarakan kepentingan rakyat kecil—mulai dari petani, buruh, hingga generasi muda yang membutuhkan ruang untuk berbicara. Kemampuannya mendengarkan, menghubungkan berbagai pihak, dan tetap rendah hati membuatnya disayangi lintas generasi.
“Bang Alexander bukan hanya tokoh, tapi juga sahabat yang selalu hadir saat dibutuhkan,” ungkap seorang aktivis muda Karo yang enggan disebutkan namanya.
Jejak Perjuangan dan Kontribusi untuk Masyarakat Karo
Sebagai bagian dari Forum Diskusi Pemikir Karo, Alexander Ketaren memainkan peran penting dalam memperkuat identitas budaya Karo sekaligus menghubungkannya dengan isu-isu kontemporer. Ia percaya bahwa tradisi dan nilai adat tidak boleh berhenti pada nostalgia, namun harus menjadi fondasi untuk membangun masa depan yang lebih adil dan inklusif.
Ia kerap mendorong dialog antar generasi, menekankan pentingnya pendidikan, serta membuka ruang bagi perempuan dan pemuda Karo untuk tampil di garda terdepan. Bagi banyak orang, Alexander adalah sosok langka yang mampu menggabungkan kearifan lokal dengan wawasan global—sebuah kombinasi yang membuatnya menjadi rujukan dalam banyak forum kebijakan dan budaya.
Jenazah Akan Tiba di Medan pada 18 Desember 2025
Berdasarkan informasi yang diunggah melalui akun Instagram @eniketaten, jenazah Alexander Ketaren dijadwalkan tiba di Kota Medan pada Kamis, 18 Desember 2025. Setelah tiba, almarhum akan disemayamkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan sesuai dengan adat dan kepercayaan keluarganya.
Keluarga besar Forum Diskusi Pemikir Karo, melalui perwakilannya Roy Fachraby Ginting, menyampaikan duka mendalam atas kepergian Alexander Ketaren. Dalam pernyataannya, Roy menyebut almarhum sebagai “sosok abang yang penuh kasih, bijak, dan selalu siap mendengarkan.”
“Kehilangan Bang Alexander adalah kehilangan besar bagi kami semua. Namun, semangat dan perjuangannya akan terus menjadi inspirasi,” ujar Roy.
Ungkapan Duka Mengalir dari Warganet dan Rekan-rekan
Kabar wafatnya Alexander Ketaren langsung memicu gelombang simpati di media sosial. Ratusan unggahan belasungkawa membanjiri platform digital, menunjukkan betapa luasnya jaringan sosial dan pengaruh yang dimiliki almarhum.
“Selamat jalan bapak ketua, semoga husnul khotimah,” tulis akun @bohayysebagay.
“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya ya,” ungkap akun @bayus.
“Rest in peace, Semoga Bang Alexander Ketaren tenang di sisi Tuhan,” doa akun @asmelitasiregar.
“RIP Bang Alexander Ketaren. Turut berdukacita ya Kak Eni. Tuhan Yesus kiranya memberi kekuatan dan penghiburan bagi keluarga besar yang ditinggalkan,” tulis @riawatiprasetya.
Ungkapan-ungkapan itu bukan sekadar basa-basi. Mereka mencerminkan kedalaman hubungan pribadi dan profesional yang selama ini dibangun Alexander dengan tulus dan tanpa pamrih.