Banjir Melanda Bali: Denpasar dan Badung Terendam, Satu Korban Jiwa, Ratusan Warga Mengungsi
Banjir-Instagram-
Banjir Melanda Bali: Denpasar dan Badung Terendam, Satu Korban Jiwa, Ratusan Warga Mengungsi
Hujan deras yang mengguyur Pulau Dewata sejak akhir pekan lalu berdampak serius pada sejumlah wilayah di Provinsi Bali. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa banjir melanda Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, menyebabkan satu korban jiwa, ratusan rumah terendam, serta gangguan infrastruktur jalan.
Menurut Kepala BNPB, Suharyanto, intensitas hujan yang sangat tinggi menjadi pemicu utama banjir yang melumpuhkan sebagian kawasan urban di Bali tersebut. “Hujan lebat yang terjadi secara terus-menerus dalam kurun waktu singkat melampaui kapasitas drainase di beberapa titik, sehingga air meluap ke permukiman warga,” jelas Suharyanto dalam keterangan resmi, Senin (15/12/2025).
Wilayah Terdampak: Dari Pusat Kota Hingga Kawasan Pariwisata
Di Kota Denpasar, dua kecamatan menjadi fokus utama penanganan darurat: Denpasar Barat dan Denpasar Selatan. Di Kecamatan Denpasar Barat, empat desa tercatat mengalami genangan signifikan, yaitu Pemecutan Kelod, Padang Sambian, Padang Sambian Kelod, dan Pemecutan. Sementara di Kecamatan Denpasar Selatan, kawasan Sanur—yang dikenal sebagai destinasi wisata favorit—juga tak luput dari terjangan banjir.
Tak jauh dari Denpasar, Kabupaten Badung, yang menjadi jantung pariwisata Bali dengan ikon-ikon seperti Seminyak, Legian, dan Kuta, turut dilanda musibah serupa. Dua kecamatan di Badung, yakni Kuta Utara dan Kuta, dilaporkan mengalami kerusakan akibat luapan air. Di Kuta Utara, tiga desa terdampak: Kerobokan Kelod, Tibubeneng, dan Kerobokan Kaja. Sedangkan di Kecamatan Kuta, genangan parah melanda kawasan Seminyak dan Legian—dua wilayah yang biasanya ramai dikunjungi turis mancanegara.
Dampak Kemanusiaan: Satu Nyawa Melayang, Ratusan Warga Dievakuasi
Banjir kali ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menelan korban jiwa. Seorang warga dilaporkan tewas terseret arus banjir dan jenazahnya kini sedang dalam proses identifikasi di RSUP Prof. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar. Belum diketahui identitas lengkap korban, namun pihak kepolisian dan tim forensik masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain korban jiwa, sebanyak 191 kepala keluarga di Kota Denpasar terdampak langsung oleh bencana ini. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 165 jiwa telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara yang disediakan pemerintah daerah bersama relawan. Kebanyakan pengungsi adalah lansia, anak-anak, dan ibu hamil yang membutuhkan penanganan khusus.
Kerugian Material dan Infrastruktur
BNPB mencatat bahwa kerusakan material cukup signifikan. Sekitar 191 unit rumah mengalami kerusakan akibat terendam air selama berjam-jam. Beberapa di antaranya bahkan mengalami kerusakan struktural akibat tekanan air dan tanah longsor kecil yang menyertai.
Selain itu, empat akses jalan utama terputus sementara akibat genangan tinggi dan material lumpur yang menutupi badan jalan. Akses menuju beberapa kawasan permukiman dan destinasi wisata sempat lumpuh total, mengganggu mobilitas warga dan pengiriman logistik bantuan darurat.
Respons Cepat dan Peringatan Cuaca
Meski banjir di Kota Denpasar dilaporkan mulai surut pada Senin pagi, kondisi cuaca masih belum sepenuhnya bersahabat. BMKG memperingatkan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat masih mengintai wilayah Bali hingga 18 Desember 2025, khususnya di Kabupaten Badung.