Mengenal Hari Netralitas Internasional: Mengapa Netralitas Penting dalam Diplomasi Global?
tanda tanya-qimono/pixabay-
Mengapa 12 Desember Dipilih?
Tanggal 12 Desember dipilih sebagai Hari Netralitas Internasional untuk memperingati pengakuan PBB terhadap status netral Turkmenistan pada 12 Desember 1995. Saat itu, Majelis Umum PBB secara bulat menyetujui resolusi yang mengakui kebijakan netralitas permanen negara tersebut—langkah yang kemudian menginspirasi pengesahan hari peringatan global dua dekade kemudian.
Sejak 2017, setiap 12 Desember, negara-negara anggota PBB, lembaga akademis, dan organisasi masyarakat sipil di seluruh dunia diimbau untuk mengadakan diskusi publik, seminar, atau kampanye edukasi guna meningkatkan kesadaran tentang nilai netralitas dalam menjaga stabilitas dunia.
Baca juga: Livin’ Wrapped 2025 Viral di TikTok! Ini 4 Cara Cek Total Pengeluaran Tahun Ini dengan Mudah
Netralitas Bukan Kemalasan Politik, Tapi Pilihan Etis
Sering kali, netralitas disalahpahami sebagai sikap "tidak peduli" atau "menghindar dari tanggung jawab." Padahal, memilih netral dalam dunia yang penuh polarisasi membutuhkan komitmen kuat terhadap prinsip perdamaian, hukum internasional, dan kemanusiaan universal.
Negara netral tetap bisa mengutuk pelanggaran hak asasi manusia, mendukung resolusi PBB, atau memberikan suara dalam forum internasional—namun mereka melakukannya tanpa terlibat dalam blok militer atau aliansi politik yang bersifat konfrontatif.
Menjaga Perdamaian di Masa Depan
Di tengah meningkatnya ancaman perang, perubahan iklim, krisis pengungsi, dan ketidaksetaraan global, dunia membutuhkan lebih banyak ruang dialog dan saluran kepercayaan. Prinsip netralitas, sebagaimana dirayakan setiap 12 Desember, mengingatkan kita bahwa perdamaian bukan hanya tentang menghentikan perang—tapi juga tentang membangun arsitektur hubungan internasional yang adil, saling menghormati, dan tidak memihak.
Dengan memahami dan menghargai nilai netralitas, masyarakat global dapat mendorong pendekatan diplomatik yang lebih bijak, berkelanjutan, dan manusiawi dalam menghadapi tantangan abad ke-21.